SOLOPOS.COM - Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tiba dari Prancis dan segera didistribusikan ke daerah yang membutuhkan. (Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sragen mengajukan vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK tahap dua untuk 72.237 ekor sapi dari total populasi sapi di Kabupaten Sragen sebanyak 77.148 ekor.

Sebanyak 72.237 ekor sapi itu setara 93,63 persen dari total populasi sapi di Kabupaten Sragen sebanyak 77.148 ekor. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Rina Wijaya, saat ditemui Solopos.com, Senin (11/7/2022), menerangkan Disnakan mengupayakan vaksinasi secara intensif untuk menekan kasus PMK di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengungkapkan pemberian vaksin PMK tahap I di Sragen sebanyak 3.800 dosis itu bisa digunakan untuk menyuntik 3.822 ekor sapi karena ada sapi dewasa dan anakan. Dosis vaksin PMK untuk sapi dewasa itu sampai 2 cc, tetapi untuk pedet hanya 1 cc sehingga jumlah sasaran vaksin menjadi meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menyampaikan populasi sapi di Sragen mencapai 77.148 ekor. Untuk mengetahui sasaran vaksinasi PMK, kata dia, maka populasi sapi di Sragen dikurangi jumlah sapi yang sudah mendapatkan vaksin dan jumlah sapi yang pernah terkena PMK. Sehingga, ditemukan angka 72.237 ekor yang menjadi sasaran vaksinasi. Data tersebut per Senin (11/7/202).

“Kami mengajukan vaksinasi tahap kedua ke Dinas Peternakan Provinsi Jateng. Vaksin untuk tahap I sebanyak 3.800 dosis sudah selesai disuntikan dan sudah dilaporkan lewat aplikasi Kementerian Pertanian bernama Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSikhnas). Kami mengajukan vaksin sebanyak-banyaknya ke provinsi,” ujarnya.

Baca Juga : 3.800 Sapi di 6 Kecamatan di Sragen Bakal Divaksin PMK Akhir Pekan Ini

Rina juga merencanakan vaksin booster untuk ternak. Dia menjelaskan vaskin booster PMK berbeda dengan vaksin booster untuk manusia. Dia menerangkan vaksin booster untuk hewan itu adalah vaksin dosis kedua. “Vaksin booster itu akan dilakukan 3-4 bulan ke depan setelah disuntik vaksin dosis pertama,” jelasnya.

Sementara itu, kasus PMK di Sragen masih relatif tinggi. Kasus aktif mencapai 403 ekor atau 37,01 persen per Senin (11/7/2022) sore. Kasus sapi yang sembuh dari PMK relatif tinggi sebanyak 628 ekor atau 57,67 persen. Data kasus PMK di Sragen itu diungkapkan Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, Toto Sukarno, saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Toto menerangkan jumlah kasus PMK pada Minggu (10/7/2022) sebanyak 1.081 ekor. Jumlah itu naik delapan ekor pada Senin sore. Namun, dia melihat penambahan kasus baru PMK tidak begitu signifikan sehingga pasar hewan mulai dibuka Senin.

“Kasus PMK dua hari terakhir ada penurunan kasus aktif dari 406 ekor (37,56 persen) menjadi 403 ekor (37,01 persen). Kemudian kasus sembuh dari PMK justru naik dari 617 ekor (57,08 persen) menjadi 628 ekor atau 57,67 persen. Kemudian hewan ternak yang disembelih menjadi 48 ekor dan 10 ekor lain mati dikubur,” kata Toto.

Dia menerangkan dari 20 kecamatan yang ada semua berada di zona merah PMK, kecuali Kecamatan Sragen. Dia menerangkan pada Minggu lalu Tangen sebenarnya sudah masuk zona hijau tetapi pada Senin ini muncul empat kasus baru di Tangen sehingga kembali ke zona merah. Kasus PMK tertinggi masih di Sumberlawang dengan 116 ekor disusul Kalijambe 105 ekor dan Sambungmacan 102 ekor.

Baca Juga : Sragen Dapat Jatah 3.800 Dosis Vaksin PMK, Kapan Disuntikkan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya