SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di kawasan pasar hewan yang sepi aktifitas jual beli di Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (31/5/2022). Pemerintah Kabupaten Sragen menutup seluruh pasar hewan hingga tanggal 14 Juni setelah ditemukan kasus terkonfirmasi penyakit mulut dan kaki (PMK) pada 82 ekor sapi dengan 10 ekor di antaranya sembuh dan empat ekor lainnya mati. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

Solopos.com, SRAGEN — Kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah terus bertambah hingga mendekati angka 1.000 ekor.

Kasus PMK Sragen per Senin (27/6/2022) sebanyak 957 ekor. Kasus tersebut naik menjadi 974 ekor pada Selasa (28/6/2022). Angka kematian sebanyak 49 ekor. Dari jumlah itu 41 ekor disembelih dan mati dikubur 8 ekor.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kendati demikian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berencana membuka pasar hewan mulai pekan depan. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, drh. Toto Sukarno, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/6/2022), menjelaskan sebaran kasus PMK Sragen.

Sebanyak 974 ekor itu terdiri atas 480 ekor ternak atau 49,28 persen merupakan kasus aktif. Sebanyak 17 ekor di antara merupakan kasus baru. Dia melanjutkan sebanyak 445 ekor ternak lainnya atau 45,69 persen sudah sembuh. Sisanya 49 ekor mati atau 5,03 persen lantaran disembelih dan dikubur.

Toto menerangkan dua kecamatan berhasil keluar dari zona merah PMK, yakni Kecamatan Tangen dan Kecamatan Sragen Kota lantaran kasus PMK yang sebelumnya muncul sudah sembuh.

Baca Juga : Catet Lur.. Penutupan Pasar Hewan di Sragen Diperpanjang Hingga 5 Juli

Dia menyebut kasus PMK di Sragen Kota hanya empat ekor dan sembuh sedangkan di Tangen ada 11 ekor juga sudah sembuh. Dia mengatakan sebaran PMK paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Sumberlawang mencapai 104 ekor.

Berikutnya Kecamatan Kedawung 99 ekor, Sambungmacan 98 ekor, Sidoharjo 81 ekor, Kalijambe 79 ekor, dan Karangmalang 78 ekor. Kasus PMK di kecamatan lainnya di bawah 55 kasus.

Kepala Disnakan Sragen, Rina Wijaya, menyampaikan berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasi dan menekan angka PMK di Sragen. Rina berencana membuka pasar hewan mulai 5 Juli 2022.

Dia mengatakan pembukaan pasar hewan itu dilakukan menjelang perayaan Iduladha supaya kebutuhan masyarakat mendapatkan hewan kurban terpenuhi. “Meskipun kasus masih tinggi kami tetap membuka pasar hewan. Pasar hewan akan disterilisasi menggunakan disinfektan sebelum dibuka. Setelah Iduladha dievaluasi lagi pembukaan pasar hewan,” ujar Rina.

Baca Juga : Sragen Dapat Jatah 3.800 Dosis Vaksin PMK, Kapan Disuntikkan?

Dia menerangkan Sumberlawang paling tinggi kasus PMK, tetapi tidak semua desa di Sumberlawang ditemukan kasus PMK. Dia menjelaskan di kecamatan itu juga ada pemetaan desa-desa zona merah PMK dan zona hijau PMK.

Pemkab Sragen berencana melakukan vaksinasi pada Minggu (3/7/2022) secara serentak untuk kali pertama di Sragen. Pencanangan vaksinasi itu akan dilakukan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Plupuh, Sragen. Vaksinasi PMK dilakukan dengan sasaran ternak sehat, terutama sapi yang rentan terkena PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya