SOLOPOS.COM - Korban perampasan dan penganiayaan asal Dusun Jetis, Jaten, Karanganyar, Apsori Widodo, 16, terbaring di rumah sakit setelah menerima belasan jahitan di kepala dan kedua lengan tangan, Selasa (7/10/2013). Siswa kelas 3 SMP itu diserang oleh seorang kenalannya di Jembatan Songgorunggi, Jaten. Sementara, sepeda motor Suzuki Satriya yang dibawanya juga dirampas pelaku. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR--Seorang remaja asal Dusun Jetis Kulon RT 002/RW 005, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Apsari Widodo, 16, menjadi korban perampokan disertai penganiayaan oleh temannya sendiri, Senin (7/8/2013) malam.

Selain menderita luka-luka di sekujur tubuh, sepeda motor  dan ponsel yang dibawanya juga raib digondol pelaku.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kejadian nahas itu terjadi saat korban diajak seorang kenalannya menongkrong di sekitar jembatan Songgorunggi, Jaten. Setibanya di jembatan, pelaku yang juga masih berusia belasan tahun itu mendadak menyerang Apsari secara membabi-buta dengan sebuah pisau daging.

Pelajar kelas 3 SMP PGRI Kebakkramat itu sempat menangkis bacokan pisau yang diarahkan ke kepalanya dengan menggunakan kedua tangan. Dia juga mencoba melarikan diri, tapi pelaku mencengkeram tangannya. Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkeraman pelaku, Apsari berlari menuju permukiman penduduk dan bertiak meminta tolong. Sejumlah warga segera keluar rumah untuk menolong korban dan mengejar pelaku.

Namun, pelaku keburu kabur dengan membawa sepeda motor Suzuki Satria F bernomor polisi AD6215WZ milik korban.

Ibu korban, Ngadinem, 50, mengatakan anaknya sempat meminta izin pergi ke warnet untuk mencari referensi soal test mid semester pada Senin petang, sekitar pukul 18.00 WIB. “Pamitnya mau mencari materi untuk test besok, berangkatnya sendiri, saya juga enggak tahu bagaimana dia bisa berboncengan dengan pelaku,” ujar ibu korban, Ngadinem, 50, saat dijumpai wartawan di Rumah Sakit Jatihusada, Jaten, Karanganyar, Selasa (8/10).

Sekitar pukul 19.30 WIB, sejumlah warga Songgorunggi mendatangi warung Ngadinem untuk mengabari bahwa anaknya tertimpa musibah. Mendengar kabar itu, dia segera menuju lokasi kejadian bersama anggota keluarga lainnya. Apsari pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Jatihusada, Jaten, Karanganyar, untuk memperoleh pertolongan. Sementara, sebagian warga lainnya melapor ke Polsek Jaten.

“Saya kaget, sampai di sana, anak saya sudah berlumuran darah. Beruntung, saat itu dia masih kuat berlari meminta pertolongan, kalau tidak saya enggak tahu bagaimana jadinya,” ungkap Ngadinem sembari membelai kepala Apsari yang tengah beristirahat.

Akibat penyerangan itu, Apsari menderita luka cukup serius di bagian kepala dan kedua lengan tangan. Dia harus menerima sembilan jahitan di kepala serta belasan jahitan di tangan kanan dan kiri.

Menurut Ngadinem, putranya belum lama mengenal pelaku yang dikabarkan tinggal di Palur, Jaten, itu. “Mungkin baru kenal selama dua hari, ya cuma dikenal-kenalan dari teman mainnya. Saya sendiri belum pernah bertemu si pelaku,” imbuh dia.

Sementara itu, Kapolsek Jaten, AKP Poniran, menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kasus perampasan dengan kekerasan itu. Pisau daging yang digunakan pelaku untuk menyerang korban juga telah disimpan sebagai barang bukti. Selain itu, polisi juga menyita topi, sandal, serta jam tangan yang diduga milik korban.

“Kami sudah tahu pelakunya, sekarang sedang dalam upaya pengejaran. Sementara, kami belum bisa meminta keterangan dari korban karena yang bersangkutan masih dirawat intensif,” terang Poniran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya