SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Berita tentang penusukan yang menjadi topik utama di beberapa media lokal di Jogja mendapat perhatian khusus dari Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sunartono. Ia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

“Kewaspadaan masayarakt perlu ditingkatkan lewat pos kampling di daerah. Selain itu, karena korban kebanyakan ditemukan sendiri, diharapkan warga yang keluar pagi-pagi sebaiknya bergerombol, mengajak saudara atau teman. Usahakan untuk tidak sendirian saat bepergian pada pagi hari,” ujar Sunartono, kemarin (6/9).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasalnya hingga kini, penusukan yang dianggap brutal itu masih membuat sebagian warga di sepanjang Jalan Nogopuro yang ada di belakang Hotel Sri Wedari resah. Salah satu yang masih merasakan kekawatiran adalah Mugiono warga RT 05/RW 02 Caturtunggal, Depok, Sleman.

Dia mengaku masih merinding jika melintasi sepanjang Jalan Nogopuro yang sepi itu. “Tak jarang saya memilih memutar saja lewat kampung sebelah dari pada melintas Jalan Nogopuro. khususnya saat pagi hari. Kalau siang dan banyak orang itu beda msalahnya,” tambah Mugiono.

Menurut dia, kasus penusukan ini selalu dibahas dalam cerita-certia oleh masyarakat di kampung. Cerita dari mulut ke mulut yang akhirnya menyebar ini semakin lama terasa baginya semakin banyak bumbu. Banyak yang bilang pembunuh itu psikopat tingkat tinggi.

“Mereka dianggap mengerikan karena menusuk orang menjadi kegemaran. Begitu yang saya tangkap dari cerita-cerita yang beredar. Saya jelas takut dengan kondisi ini. Saya cuma bertanya-tanya, psikopat bisa dihukum tidak?” tandas Mugiono. (Harian Jogja/Joko Nugroho)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya