SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI–Sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri nyaris menjadi korban penipuan yang mencatut seorang wartawan Suara Merdeka yang bertugas di Wonogiri, Khaled Yogi Putranto. Aksi penipuan itu dengan modus short message service (SMS) yang berisi meminta uang secara paksa.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Senin (10/3/2014) menyebutkan beberapa pejabat yang nyaris menjadi korban penipuan yakni pelaksana tugas (Plt) Sekda Wonogiri, Suharno dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro. Para pejabat tersebut menerima SMS yang isinya mengabarkan meminta sumbangan uang untuk membiayai operasi tumor seseorang bernama Didik Purwanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt Sekda Wonogiri, Suharno, mengatakan dia menerima pesan singkat tersebut saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) pada Jumat (7/3 ) lalu. Beberapa saat setelah menerima SMS, dia ditelpon langsung oleh seseorang yang mengaku bernama Yogi untuk meminta sumbangan uang. “Saya juga ditelpon setelah menerima SMS. Tapi saya langsung menutup perbincangan di telepon,” katanya saat ditemui wartawan.

Dia meyakini SMS tersebut merupakan modus penipuan yang dikirim ke para pejabat teras di lingkungan Pemkab Wonogiri. Menurut dia, selama ini, wartawan tak pernah meminta sumbangan uang untuk keperluan pribadi. Apalagi, pelaku memaksa agar memberikan sumbangan uang.

Suharno mengaku namanya juga kerap dicatut untuk memeras para kepala desa (kades) baru oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Para kades diminta menyetor sejumlah uang untuk memuluskan pencairan dana infrastruktur pedesaan. “Kami sudah menginstruksikan agar Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kades lebih waspada bila menerima SMS penipuan,” jelasnya.

Sementara wartawan Suara Merdeka, Khaled Yogi Putranto, menyatakan dia meminta agar para pejabat di lingkungan Pemkab Wonogiri melakukan cross cek dahulu ke kantor biro Suara Merdeka di Solo. Para pejabat juga diminta lebih berhati-hati dan jangan memercayai isi SMS penipuan tersebuut. Menurut dia, aksi penipuan bermodus pengiriman SMS tersebut kerap mencatut nama wartawan untuk memuluskan aksi pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya