SOLOPOS.COM - Kompetisi QNB League 2015 resmi dihentikan musim ini (LIgaindonesia.co.id)

Kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia mulai terkuak. Warga Negara Malaysia disebut menjadi aktor utama.

Solopos.com, JAKARTA — Seorang warga Malaysia yang bernama Jawahir Saliman disebut sebagai pengatur skor dalam beberapa laga sepak bola Indonesia. Kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia mulai terkuat, setelah mantan pelatih Persipur, Gunawan, mengaku pernah terlibat kejahatan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Kamis, (18/6/2015), menurut Gunawan ada satu yang dikondisikan Jawahir Saliman. Dia adalah perusak sepak bola Indonesia.

“Jadi satu tim dikondisikan oleh orang Malaysia. Orang Malaysia ini bernama Jawahir Saliman dia terkenal dipanggil Mr Sam. Jawahir merupakan orang yang merusak sepak bola Indonesia,” kata Gunawan.

Menurut mantan pelatih Deltras Sidoarjo tersebut, Jawahir sudah profesional dan piawai dalam mengatur hasil pertandingan di tiap kompetisi sepak bola Indonesia. “Memang dia sangat piawai sekali untuk mengondisikan kompetisi-kompetisi, setiap pertandingan dia selalu ada,” kata Gunawan.

Bertemu di Solo

Gunawan menjelaskan Jawahir yang biasa dipanggil Mr Sam tersebut merupakan mantan pemain timnas Malaysia. “Kalau dicari di Google dilihat ya, dia nampak orangnya kumisan, dulu katanya mantan pemain nasional Malaysia,” tambah Gunawan.

Gunawan juga mengakui dirinya pernah beberapa kali bertemu dengan Jawahir. “Pada 2013, saya mau pertandingan, bertemu Jawahir di Solo,” kata dia.

Mantan pelatih yang menukangi Persipur Purwodadi sejak 2012 tersebut menjelaskan pengaturan skor Jawahir dilakukan secara profesional tanpa meninggalkan bukti.

“Mungkin mereka sudah profesional ya, mereka tidak pernah lewat transfer, selalu lewat cash. Bayarannya mencapat Rp400 juta, dia memberi separuh dulu, selesai pertandingan langsung diberi sisanya. Ini yang dialami Divisi Utama, jadi dia tidak pernah bermain transfer,” kata Gunawan.

Ratusan Juta

Gunawan menjelaskan setiap melakukan pengaturan skor klub Persipur Purwodadi mendapatkan uang sebesar Rp400 juta sekali pertandingan. Sedangkan untuk pemain, kata Gunawan, mendapatkan Rp10 juta hingga Rp15 juta setiap terlibat dalam pengaturan skor dalam satu pertandingan.

Gunawan menyebutkan bayaran tersebut dilakukan pada pertandingan klub Persipur Purwodadi yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013.

Gunawan juga mengungkapkan hampir setengah dari klub yang berada di Divisi Utama terlibat kasus pengaturan skor.

Sikap PSSI

Dilansir Detik, Kamis, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattaliti, mempertanyakan pengakuan sejumlah pihak yang mengklaim adanya kasus pengaturan skor. Dia mempertanyakan, mengapa hal tersebut baru diungkap sekarang.

“Kenapa baru bilang ke media sekarang? Kenapa tidak dari dulu-dulu. Sudah jelas, kalau ada indikasi pengaturan skor silahkan lapor ke Komisi Disiplin PSSI,” tegas La Nyalla.

La Nyalla menilai, laporan Gunawan soal kasus pengaturan skor kepada Djamal Aziz salah alamat. Menurutnya, semua masalah dugaan pengaturan skor merupakan tugas Komdis PSSI.

“Untuk apa lapor ke Djamal Aziz. Pada 2013, dia menjadi Ketua Komite Media. Apabila ingin melapor ya kepada Komdis PSSI,” kata La Nyalla.

Beberapa hari lalu, muncul pengakuan seseorang yang berinisial BS yang mengaku pernah menjadi perantara untuk sejumlah pengaturan skor di Liga Indonesia.

Tidak hanya itu, muncul juga rekaman yang diduga isinya merupakan pembicaraan dengan bandar yang mengatur laga Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015.

Tim advokasi Indonesia Vs Mafiabola akhirnya memilih mendampingi BS untuk melaporkannya ke Bareskrim Polri soal dugaan kasus pengaturan skor dari 2000-2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya