SOLOPOS.COM - Aksi Penari di Upacara Penutupan SEA Games

Kasus pengaturan skor sepak bola membuat seorang warga negara Indonesia (WNI) di Singapura divonis penjara selama 30 bulan.

Solopos.com, SINGAPURA — Nasiruddin, seorang warga negara Indonesia (WNI) di Singapura dihukum penjara 30 bulan karena terlibat kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola di SEA Games 2015. Laga sepak bola SEA Games Singapura yang ia atur adalah pertiandingan yang mempertemukan Timor Leste vs Malaysia, 30 Mei 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Detik, Selasa (21/7/2015), kasus pengaturan skor sepak bola SEA Games 2015 terungkap setelah Biro Invastigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB), 28 Mei 2015, dua hari sebelum laga Timor Leste vs Malaysia dalam SEA Games Singapura itu digelar, menangkap seseorang yang disangka terlibat pengaturan skor. Sebagai tindak lanjut penangkapan seorang, ada tiga orang lagi yang ditangkap terkait kasus pengaturan skor itu. Ketiga orang yang ditangkap itu adalah manajer Timnas Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes, Nasiruddin, dan satu warga negara Singapura bernama Rajendran.

Dalam pernyataan CPIB, Nasiruddin disebutkan terlibat dalam usaha penyuapan kepada Orlando senilai US$15.000 atau setara dengan Rp195 juta. Upaya penyuapan itu dilakukan di Orchid Country Club pada 28 Mei, atau dua hari sebelum laga Timor Leste vs Malaysia digelar.

Selain kasus penyuapan Orlando, Nasiruddin juga diduga terlibat dalam usaha penyuapan skuat Timnas sepak bola Timor Leste lainnya. Sebelumnya, muncul rekaman dugaan perbincangan antara seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai pelaku pengaturan skor dengan bandar asal Malaysia membicarakan pengaturan skor Timnas Indonesia U-23 saat melawan Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, mantan Menpora yang juga pakar telematika Roy Suryo, turut angkat bicara tentang dugaan kasus pengaturan skor Timnas U-23 saat berlaga di SEA Games 2015. Roy Suryo mengungkap posisi BS yang merupakan pelapor dugaan kasus tersebut. Roy Suryo mengaku tak sulit bagi polisi mengusut kasus pengaturan skor ini. Roy mengungkap rekaman tersebut berasal dari lantai III Gedung Kemenpora di Senayan, Jakarta.

Roy Suryo yakin adanya oknum yang muncul dikhawatirkan memberi keuntungan untuk mafia sepak bola yang sebenarnya. Pria kelahiran Jogja ini mengaku baru berbicara belakangan hari ini karena prihatin dan gerah melihat kemunduran olahraga Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya