SOLOPOS.COM - Tim Transisi Luncurkan Situs Penunggakan Gaji dan Match Fixing (Ist/Detik)

Kasus pengaturan skor yang melanda sepak bola Indonesia membuat Tim Transisi meluncurkan situs untuk melaporkan penunggakan gaji dan match fixing.

Solopos.com, JAKARTA —Tim Transisi meluncurkan website khusus yang bisa digunakan bagi siapa saja khususnya pelaku sepak bola, yang hendak melaporkan adanya indikasi kasus pengaturan skor hingga penunggakan gaji pemain.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Situs tersebut beralamat di www.laporsepakbola.com. Rencananya website tersebut sudah aktif pada awal Juli mendatang. Kasus pengatuan skor yang marah di sepak bola Indonesia membuat Tim Transisi perlu membuat situs tersebut.

Menurut anggota Tim Transisi, Cheppy Wartono, situs itu sengaja dibuat untuk memberikan kesempatan kepada insan sepak bola yang ingin melaporkan terkait adanya kasus pengaturan skor, penunggakan gaji, hingga kecurangan wasit.

Ekspedisi Mudik 2024

“Silakan jika ada pemain ingin lmeapor, bisa lewat call center atau website. Website ini juga termasuk laporan gaji belum dibayar atau pelanggaran kontrak. Identitas pelapor terjamin rahasianya,” ungkap Cheppy, seperti dilansir Detik, Selasa (30/6/2015).

Situs tersebut juga sekaligus sebagai posko pengaduan yang sempat dilontarkan oleh Menpora, Imam Nahrawi. Ide tersebut muncul setelah dia bertemu dengan seorang pemain asing, Shin Hyun Joon. Mantan pemain Perseman Manokwari itu tertunggak gajinya sebesar Rp700 juta selama dua tahun.

Usut Kasus

Dilansir Kantor Berita Antara, Selasa, pengacara pelapor dugaan pengaturan skor sepak bola nasional, yang berinisial BS, berharap pihak kepolisian mengusut dugaan kasus pengaturan skor Timnas Indonesia U-23 di kejuaraan SEA Games 2015 Singapura.

“Makanya itu kita serahkan rekamaan dugaan pengaturan skor SEA Games ke kepolisian untuk kepolisian mendalami,” kata pengacara BS dari LBH Jakarta, Muhammad Isnur di Jakarta.

Isnur mengatakan Polri memiliki akses yang luas untuk menelusuri dugaan kasus pengaturan skor di tingkat Asia Tenggara tersebut.

“Karena mereka bisa berhubungan dengan interpol dan memiliki alat untuk mengakses seseorang untuk diperiksa dan yang lain-lain,” kata dia.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com, sebelumnya, seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai pelaku kasus pengaturan skor melaporkan dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia di ajang nasional dan internasional ke Bareskrim Mabes Polri pada Selasa (16/6/2015) sore.

BS yang diampingi oleh sejumlah lembaga bantuan hukum tersebut melaporkan adanya tindak pidana penyuapan pertandingan sepak bola Indonesia dalam kurun tahun 2000 hingga 2015.

Dalam laporan polisi yang dibuat pukul 15.00 WIB Selasa 16 Juni 2015 itu disebutkan penyuapan periode 2000-2010 menggunakan dana APBD. Sedangkan dana penyuapan periode 2010-2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS.

BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diduga melakukan pengaturan skor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya