SOLOPOS.COM - Seorang bocah melihat kondisi pintu ruang kepala SDN Pelemgadung 2 yang rusak setelah dibobol maling, Sabtu (12/3/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kasus pencurian Sragen terjadi di SDN Pelemgadung 2 dibobol maling.

Solopos.com, SRAGEN—SDN Pelemgadung 2, di Dusun Pondok, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, dibobol maling, Sabtu (12/3/2016) dini hari. Seperangkat proyektor LCD dan dana bantuan operasional sekolah (BOS) Rp10,5 juta raib dibawa kabur maling.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Maling masuk melalui belakang sekolah yang berbatasan langsung dengan kuburan. Setelah menjebol jendela ruang Kelas II, maling membobol pintu ruang kepala sekolah. Di ruang kepala sekolah itu, maling mendapati seperangkat proyektor LCD.

Maling juga mengobrak abrik ruang guru yang bersebelahan dengan ruang kepala sekolah. Setiap laci meja di ruang guru dibiarkan terbuka. Dari ruang guru, maling membawa kabur dana BOS senilai Rp10,5 juta serta uang koperasi sekolah senilai Rp50.000.

”Kejadian itu kali pertama diketahui Pak Aziz [guru sekolah setempat] pada pukul 06.00 WIB ketika akan menge-print naskah. Saya segera mengecek setelah diberitahu Pak Aziz kalau ruang kepala sekolah dan ruang guru dalam kondisi berantakan,” kata petugas jaga SDN Pelemgadung 2, Paidi, 50, saat ditemui solopos.com di lokasi.

Pada pukul 01.00 WIB, Paidi mengaku masih sempat keliling sekolah. Namun, pada saat itu, Paidi tidak melihat sesuatu yang mencurigakan. Pada pukul 06.00 WIB, dia sudah kembali ke sekolah. ”Begitu tiba di sekolah, saya langsung memasak air. Setelah memasak air, rencananya saya akan membersihkan ruang kepala sekolah dan ruang guru,” jelas Paidi.

Mendapati kabar sekolahnya dibobol maling, Kepala SDN Pelemgadung 2, Susi Setyowati, langsung melapor ke Polsek Karangmalang dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pelemgadung. Polisi datang untuk memeriksa kondisi ruangan guna menemukan barang bukti yang ditinggalkan. Polisi juga meminta keterangan dari Paidi dan warga sekitar.

”Polisi menemukan jejak kaki manusia di belakang sekolah. Polisi juga menemukan dua lembar uang masing-masing Rp10.000 dan Rp2.000 di belakang sekolah. Kemungkinan itu uang yang tercecer saat hendak dibawa kabur,” terang Susi.

Maling itu diperkirakan tidak lebih dari dua orang. Pasalnya, sejumlah laptop serta printer yang berada di ruang guru tidak ikut dibawa kabur maling.

”Kemungkinan maling itu tidak bisa membawa barang terlalu banyak. Mereka menyasar barang yang mudah dibawa seperti uang,” jelas Paidi menimpali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya