SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA– Polisi sudah menangkap Su, yang diduga pelaku pemerkosa mahasiswi kebidanan, J, di angkot 01C jurusan Kebayoran Lama-Ciledug. Ada perbedaan pengakuan antara korban J, dengan terlapor Su alias I. Polisi akan mengkonfrontir pengakuan keduanya.

“Menurut korban, yang bersangkutan bersama korban di kos bersama-sama dan melakukan hubungan yang menurut keterangan Su itu melakukan senang sama senang. Oleh karenanya laporan itu akan kita konfrontir korban dan Su,” jelas Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Gatot Edy Pramono di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Selain itu, Gatot mengatakan terlapor Su menyangkal korban ditinggalkan di Stasiun Kebayoran Lama. Selain itu ada beberapa keterangan lain yang berbeda. Korban dan terlapor, menurutnya, sudah kenal sejak di SMA.

“Temannya yang bersangkutan ketika sekolah dulu. Kakak kelaslah di SMA. Pelakunya satu orang. Malam hari itu korban datang ke sana masuk ke tempat kosannya inisial D, makan di rumah makan padang dekat kos-kosan,” jelas Gatot.

Sementara itu Kasubdit Umum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika, memaparkan kronologi kejadian menurut terlapor Su.

20 Februari 2012

21.30 WIB

Korban bertemu terlapor di halte. Lalu jalan-jalan ke Situ Gintung. Su kemudian menghubungi temannya, D.

23.00 WIB

J dan Su beranjak ke kos milik D di wilayah Ciputat. Sesampainya di kosan, D disuruh pergi oleh Su. D kemudian meninggalkan J dan Su di dalam kamar. Kemudian J dan Su mengobrol sampai malam.

00.00 WIB

J dan Su yang belum menikah itu kemudian lepas kendali hingga melakukan hubungan suami-istri. Mereka melakukannya hingga 4 kali.

03.00 WIB

J dan Su tertidur.

05.00 WIB

J dan Su bangun.

06.30 WIB

J dan Su keluar dari tempat kos D dan mencari sarapan di dekat kos D.

08.00 WIB

Su mengantarkan J menunggu angkutan umum ke Kebayoran Lama.

08.30 WIB

Su pulang ke mess di kawasan Ciputat.

Su kemudian diketahui pergi ke Pacitan, Jawa Timur. Dalam perjalanan Su mengaku menerima SMS dari J.

“Kalau polisi ada yang tanya, bilang saja kita nggak pernah ketemu terus jangan SMS-an atau telepon ke nomor gue. Soalnya tante melapor,” jelas Helmy menirukan pengakukan J menurut Su.



“Semua kemungkinan bisa. Misal dia betul melakukan itu dengan I (Su) terus saat perjalanan pulang dia di Kebayoran ada kejadian itu, kan bisa saja terjadi,” imbuh Helmy.

 

(detikcom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya