SOLOPOS.COM - Orang tua Pekerja Migran asal Cianjur, Jawa Barat, Ai Rukiah memperlihatkan foto anaknya Evi Noviyanti yang tewas di Riyadh Saudi Arabia.(ANTARA/Ahmad Fikri). (ANTARA/Ahmad Fikri)

Solopos.com, CIANJUR — Sudah dua tahun berselang kasus dugaan pembunuhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Jawa Barat, atas nama Evi Noviyanti, di Arab Saudi, tidak ada kejelasan penanganannya. Orang tua Evi Noviyanti pun mengirim surat bagi Presiden RI, Joko Widodo.

Surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi itu dengan tujuan untuk membantu mengungkap kasus terbunuhnya Evi Noviyanto yang sejak dua tahun lalu tidak ada kejelasan penanganannya di Arab Saudi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Orang tua Evi, Ai Rukiah, 59, mengatakan surat permohonan bantuan dari Presiden Joko Widodo itu, sudah dikirimkan melalui kantor Pos Indonesia Cabang Cianjur agar kasus dugaan pembunuhan terhadap anaknya segera terungkap.

“Kami mengirim surat ke Presiden agar ada kejelasan pengungkapan kasus Evi yang sejak dua tahun lalu tidak ada titik terang. Evi ditemukan sudah tidak bernyawa di area parkir Rumah Sakit Al Kahfi Riyadh tanggal 26 Maret 2020 dengan dugaan dibunuh,” katanya, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Lakukan Pelanggaran! Pemprov DKI Jakarta Tutup Seluruh Outlet Holywings

Selama ini, pihak keluarga telah mengirimkan berbagao dokumen yang dibutuhkan KBRI. Namun, hingga kini kelanjutan dari kasus tersebut tidak pernah sampai ke pihak keluarga.

Padahal pihak keluarga sangat berharap kasus yang menimpa Evi bisa segera terungkap. Sedangkan pelaku pembunuhan bisa diberi hukuman setimpal.

“Saya memohon Presiden Joko Widodo, dapat membantu keluarga agar kasus terbunuhnya anak kami dapat terungkap secepatnya. Untuk membantu selama ini, kami berkoordinasi dengan Astakira Cianjur,” katanya.

Baca Juga: Kecamatan Terpadat di Kota Jogja, Luasnya Kurang dari 1 KM Persegi

Ketua DPC Astakira Cianjur, Ali Hildan Hildan, mengatakan untuk mengungkap kasus terbunuhnya pekerja migran asal Cianjur itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNP2TKI dan KBRI di Saudi Arabia karena korban meninggal diduga dibunuh dan tubuhnya dibuang di halaman parkir rumah sakit di Riyadh.

“Selama dua tahun, kami dan keluarga belum mendapat informasi sudah sampai mana perkembangan kasusnya. Sehingga pihak keluarga berkirim surat ke Presiden RI untuk membantu mendapatkan kejelasan. Harapan kami presiden dapat membantu keinginan keluarga,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mencari informasi dari berbagai pihak termasuk KBRI di Arab Saudi, selama ini kerap dilakukan, namun jawaban dari pejabat berwenang belum bisa memastikan apakah sudah ditangani atau tidak berjalan-nya kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya