SOLOPOS.COM - R.J. Lino (JIBI/Bisnis/Dok)

Kasus Pelindo II kini menyasar manajemen di bawah RJ Lino yang diduga dikendalikan Li Ka Shing, yang dekat dengan Rothschild.

Solopos.com, JAKARTA — Pelindo II diduga dikendalikan tangan-tangan asing, dua nama yang disebut-sebut adalah pengusaha asal Hong Kong, Li Ka Shing, yang dekat dengan raksasa bisnis asal Eropa, Rothschild.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Atas munculnya dugaan tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Rahmat Bagja, meminta Pansus Pelindo II menelusuri dugaan keterlibatan dan intervensi pengusaha asing.

“Anggota Pansus Daniel Johan sudah mengungkapkan dugaan pengusaha asal Hongkong, Li Ka Shing, dalam mengatur tata kelola PT. Pelindo II, tinggal Pansus Pelindo II harus menelusurinya,” kata Rahmat Bagja di Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menilai Pansus harus fokus untuk menggali kebenaran informasi tersebut karena dirinya meyakini ungkapan Daniel itu pasti ada data awal sehingga harus dibuktikan. Menurut Bagja, dalam pengelolaan pelabuhan, Indonesia tidak bisa didikte oleh pihak asing karena keuntungannya tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia.

“Saya yakin kalau Pelindo II dikelola secara mandiri, banyak keuntungan yang didapatkan bagi Indonesia,” ujarnya.

Dia mengatakan, Pansus juga harus mendalami dugaan kedekatan Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino dengan Li Ka Shing dan Rothschild sehingga mengakibatkan pengelolaan pelabuhan tidak bisa mandiri.

Menurut dia, Lino seharusnya tunduk kepada pemerintah dalam menjalankan tugasnya dalam mengelola pelabuhan bukan mengikuti kemauan pihak asing. “Negara adalah bos-[nya] Lino, bukan Li Ka Shing dan Rothschild. Kalau itu dilanggar, maka itu melanggar konstitusi,” katanya.

Selain itu, dia menilai, Pansus Pelindo II juga harus membantu Bareskrim Mabes Polri yang sedang mengusut kasus dugaan korupsi di PT Pelindo II. Menurut dia, data yang didapatkan pansus setelah memanggil beberapa pihak bisa digunakan untuk mengungkap keterlibatan manajemen PT Pelindo II yang diduga merugikan negara lebih dari Rp3 triliun.

“Pansus harus fokus membantu Kepolisiaan mengungkap kasus tersebut agar pembenahan Pelindo II bisa terwujud,” katanya.

Sebelumnya, anggota Pansus Pelindo II DPR Daniel Johan mengatakan Pansus mencoba menelusuri siapa saja pihak yang membuat Lino tunduk. Setelah ditelusuri menurut dia, diduga ada Li Ka Shing, pengusaha asal Hongkong, yang berteman dengan Rothschild, pengusaha besar berbasis di Eropa, AS, dan Asia, di balik pengelolaan PT Pelindo II.

“Kok kita ujung-ujungnya masa tunduk dengan Li Ka Shing? Ngapain Indonesia dibuat tunduk dengan asing? Jadi, sebenarnya siapa bos Lino? Bukan Pemerintah. Tapi adalah Li Ka Shing,” katanya.

Selain menyerahkan aset penting seperti JICT kepada asing, menurut dia, Lino juga memiliki sejumlah kegagalan dalam memimpin manajemen perusahaan itu. Dia mencontohkan, adanya masalah ketenagakerjaan, kisruh manajemen, dan belum selesainya terminal peti kemas baru di Kalibaru yang berdasarkan Perpres seharusnya selesai di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya