SOLOPOS.COM - Gatot Supadi (Dok.SOLOPOS)

Gatot Supadi (Dok.SOLOPOS)

SRAGEN-Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen menganggap kasus kenakalan pelajar di Sragen, di antaranya pesta minuman keras (Miras) dan pil koplo yang terungkap akhir-akhir ini, bukan semata kesalahan pendidikan di sekolah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Disdik berharap dilibatkan dalam setiap penanganan kasus pelajar. Kepala Disdik Sragen, Gatot Supadi, mengatakan dalam kasus-kasus tersebut, tak adil jika hanya Disdik yang disalahkan.

Menurutnya, pendidikan dan penanaman moral anak bukan hanya menjadi tanggung jawab Disdik ataupun pihak sekolah.

“Pendidikan anak itu bersumber dari tiga dimensi. Dari sisi internal dan informal, keluarga harus bisa mendidik dan menanamkan moral baik. Setelah itu lingkungan sekitar, baru sekolah. Kalau pihak sekolah sudah berusaha sebaik mungkin memberikan pendidikan secara formal dan menata kepribadian anak, tapi di luar rusak, ya sama saja,” tutur dia, saat dihubungi Espos, Jumat (23/12/2011).

Dia juga mendesak aparat keamanan dan kepolisian untuk terus melakukan operasi di wilayah rawan kenakalan pelajar. Perilaku yang menyimpang pada pelajar, kata dia, bisa berasal dari berbagai unsur dan hal itu merupakan sesuatu yang biasa terjadi di manapun.

(m97)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya