SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Omicron. (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, STOCKHOLM — Swedia akan memperpanjang langkah-langkah pembatasan akibat melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron selama dua pekan lagi.

Pembatasan itu berarti bar dan restoran harus tutup pada pukul 23.00 dan kapasitas orang di dalam ruangan lebih besar dibatasi hingga 500 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mengalami tingkat penyebaran sangat tinggi,” kata Menkes Swedia Lena Hellengren dalam konferensi pers, Rabu (26/1/2022) seperti dilansir Antaranews.

“Pembatasan itu harus tetap diberlakukan selama dua pekan. Apabila semuanya berjalan sesuai rencana dan apabila situasi mengizinkan, pembatasan itu akan dicabut setelahnya,” tambahnya.

Baca Juga: Inspiratif, Anak Buruh Tani Sumberlawang Sragen ini Kuliah S2 di Swedia

Swedia sudah mencatat sebanyak 270.000 kasus terkonfirmasi dalam sepekan terakhir tetapi tes yang terbatas menandakan badan kesehatan meyakini angka sebenarnya dapat lebih dari setengah juta.

Persebaran itu telah membebani sistem kesehatan tetapi lebih sedikit ketimbang selama gelombang sebelumnya. Jumlah pasien yang dirawat di perawatan intensif antara 90 dan 120 orang selama sebulan terakhir.

Swedia menjadi sorotan di awal pandemi karena memilih untuk tidak melakukan penguncian, alih-alih mengandalkan tindakan sukarela yang berfokus pada jaga jarak sosial dan kebersihan yang baik.

Negara itu sudah mencatat kematian per kapita yang lebih tinggi daripada negara tetangga di kawasan Nordik tetapi lebih rendah daripada negara-negara Eropa yang memilih memberlakukan penguncian.

Baca Juga: Fakta-Fakta Varian BA.2, Virus Baru yang Disebut Son of Omicron

Sebelumnya, jumlah kasus baru Covid-19 yang melonjak di Swedia membuat beberapa sektor layanan penting di negara itu kekurangan staf, dengan sejumlah besar polisi dan sopir bus terjangkit Covid-19.

“Semua pengusaha dan organisasi, termasuk layanan penting, tengah berada di bawah tekanan,” kata Svante Werger dari Badan Kontingensi Sipil Swedia kepada Swedish Television pada Rabu (19/1/2022).

Sekitar 10 persen dari anggota kepolisian Swedia, atau sekitar 3.000 orang, sedang cuti akibat sakit atau menjalani isolasi mandiri pada Rabu, menurut laporan stasiun penyiaran internasional resmi Swedia, Radio Sweden. Beberapa kantor polisi yang lebih kecil bahkan terpaksa tutup.

“Situasinya genting di beberapa daerah dan kami berada di ambang ketidakmampuan untuk tetap menjalankan tugas,” ujar Patrik Danielsson, perwakilan Bidang Kesehatan dan Keselamatan di Serikat Polisi Swedia, kepada Radio Sweden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya