SOLOPOS.COM - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solo Selvi Ananda Gibran (kedua dari kanan) saat menghadiri workshop Ketahanan Keluarga Antinarkoba di Hotel Sunan Solo, Selasa (24/5/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Meski menunjukkan tren menurun menurut data BNNK Solo, kasus peredaran narkoba di Kota Solo masih menempati posisi kedua tertinggi di Jawa Tengah.

Terkait itu, Ketua TP PKK Kota Solo, Selvi Ananda Gibran, mengatakan akan menggerakkan kader-kader PKK Solo untuk turun lapangan memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, Selvi juga berpesan kepada para orang tua agar memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini mengenai bahaya narkoba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selvi mengatakan menyambut baik akalan kerja sama dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk mengurangi peredaran obat terlarang itu.

“Iya makanya itu kami sambut baik kerja sama dari BNN ini. Kemarin juga audiensi dengan Pak Kepala BNNK Solo juga. Kami sudah buatkan MoU, dan ini [workshop] salah satu bentuk tindak lanjutnya,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela Workshop Ketahanan Keluarga Antinarkoba di The Sunan Hotel Solo, Selasa (24/5/2022).

Selvi menjelaskan workshop itu mencakup beberapa aspek mulai dari pemahaman apa itu narkoba dari jenisnya hingga upaya pencegahannya. Dengan begitu diharapkan bisa menekan kasus peredaran narkoba di Kota Solo.

Baca Juga: Kepala BNNK Solo: Pengungkapan Kasus Narkoba Turun, Tapi…

“Kami adakan workshop untuk ketahanan keluarga antinarkoba dengan BNN pusat, jadi kami berikan pemahaman-pemahaman itu nanti untuk para kader PKK tentang bahaya narkoba seperti apa, jenis-jenis narkoba seperti apa, kemudian upaya yang harus dilakukan,” terangnya.

Peran Orang Tua

Selvi berharap bukan hanya kader-kader PKK yang turun lapangan, tetapi peran keluarga khususnya orang tua untuk memberikan pemahaman secara mendasar kepada anak-anak dan anggota keluarga yang lain.

Dalam workshop tersebut, menurut Selvi, juga diberikan pemaparan secara lengkap tentang ciri-ciri pecandu narkoba dan pedoman-pedoman yang harus dilakukan PKK. Begitu pula dari BNN RI memberikan petunjuk pelaksanaan (juklak) untuk kader-kader PKK khususnya di Kota Solo dalam pencegahan kasus peredaran narkoba.

Baca Juga: Operasi Bersinar Candi 2022 Berhasil Ungkap 13 Kasus Narkoba di Solo

“Peran orang tua juga penting, [jadi mengerti] kalau ada yang mencurigakan itu ciri-cirinya seperti apa, kemudian nanti dari BNN Pusat membuatkan juklak yang akan menjadi pedoman kami PKK melakukan tindakan-tindakan ke depannya sekaligus program-programnya,” papar istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Kepala BNNK Solo, Kombes Pol Ari Kurniawansyah Warsa, mengatakan berdasarkan data tiga tahun terakhir, pengungkapan kasus peredaran narkoba di Kota Bengawan menunjukkan tren menurun. Namun begitu, di tingkat provinsi, Solo masih menduduki peringkat kedua daerah dengan peredaran narkoba terbanyak di Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya