SOLOPOS.COM - Komjen Pol Budi Waseso (tengah). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Kasus narkoba yang terungkap dalam penggerebekan di Tanah Kusir menjadi ramai karena ada politikus yang ikut dicicuk.

Solopos.com, JAKARTA — Kostrad melakukan bersih-bersih internal. Ada 4 oknum TNI yang diciduk di Tanah Kusir, Jakarta diduga menjadi pengedar narkoba. Tak hanya itu saja, 5 oknum polisi juga ikut diamankan yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka A, Aipda W, dan Aiptu A. Selain itu, ada seseorang yang diduga seorang politikus.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Kepala BNN Komjen Pol. Budi Waseso membenarkan ada orang diduga politikus yang ikut terjaring penggerebekan narkoba di internal Kostrad di perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Menurut Buwas, politikus itu nantinya bisa dilimpahkan ke BNN atau polisi.

“Saya belum tahu [positif narkoba atau tidak], nanti kewenanganya nanti dari tim internal TNI. Jikalau dia memang betul pasti diserahkan ke Polri atau nanti ke BNN,” kata Buwas di kompleks Istana Negara, Jl. Veteran, Jakpus, Selasa (23/2/2016).

Buwas menjelaskan, BNN memang ikut dalam penggerebekan itu. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memerintahkan langsung penggerebekan itu.

“Kita bukan back up, kita diturutsertakan. Kita dibutuhkan untuk memeriksa urine, untuk memeriksa apa itu dari kita, tapi penanganan secara keseluruhannya dari TNI. Itu dari niat panglima sendiri, programnya panglima sendiri,” jelas Buwas.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (21/2/2016) diamankan Serda Z, Serka K, Serma E, serta Serma S. Tim Kostrad menyita sabu-sabu sebanyak 8,53 gram, pil ekstasi, satu buah bong, satu pucuk pistol airsoftgun dan 5 isian gas, 2 buah timbangan, uang tunai sebesar Rp 5.284.000, dan dua buah HP.

Dari penangkapan empat oknum TBI itu, aparat selanjutnya menangkap lima polisi yang diduga menjadi pembeli sabu, yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka A, Aipda W, dan Aiptu A. Sedang warga sipil yang diamankan ada enam, dan salah seorang diantaranya diduga politisi diduga berinisial I.

Sementara itu FPPP sudah mendengar kabar soal politisi IH yang juga anggota DPR yang disebut-sebut diciduk Kostrad terkait narkoba. FPPP masih mencari tahu soal kebenaran informasi yang menyebar tersebut.

“FPP sedang mencari informasi yang sesungguhnya terkait IH yang menurut berbagai sumber, anggota kami tertangkap tangan ketika ingin membeli narkoba bersama beberapa personel atau aparat TNI/Polri dan sipil. Kami sekarang sedang mencari tahu keberadaan beliau. Kami akan beri info seutuhnya apabila kami sudah bisa bertemu dengan IH,” jelas Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar dalam jumpa pers di DPR, Senayan, Jakarta.

“Belum bisa dihubungi saudara IH, HP nya non aktif, di mana keberadaan beliau masih penuh misteri,” tambah Hasrul.

Sedangkan soal polisi yang ikut ditangkap, mereka tidak terbukti menggunakan narkoba karena hasil tes urine mereka negatif. “Menanggapi informasi yang beredar, kami langsung ambil langkah proaktif, dengan lakukan tes urine, hasilnya negatif,” jelas Kapolres Jaksel Kombes Pol. Wahyuhadiningrat di Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Wahyu menegaskan lima anggota polisi itu kini berada di BNNP dan menjalani pemeriksaan. “Bahkan anggota tersebut nggak ada masalah ketika diperiksa,” urai Wahyu. “Tapi kita tetap tunggu hasil dari BNNP DKI, kalau ada pengembangan silahkan,” tutup Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya