SUKOHARJO—Badan Kehormatan (BK) DPRD Sukoharjo memeriksa pengemudi mobil dinas (mobdin) bernomor polisi AD 82 B yang tertangkap polisi lantaran mengangkut ciu, Wijianto, 38, warga Cangkol, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Wijianto diperiksa BK hari ini, (20/9), selama kurang lebih 1,5 jam. Berdasarkan pemeriksaan itu, BK menyatakan pengguna mobdin atau Ketua Komisi II DPRD setempat, R Eka Junaedi, tak terlibat dalam kasus tersebut.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Jadi ada empat unsur yang telah kami mintai keterangan, yakni polisi, FPI, warga, Eka sendiri dan Wijianto kali ini. Kami menyatakan Eka tak terlibat,” kata Ketua BK DPRD Sukoharjo, Purwadi kepada wartawan usai pemeriksaan Wijianto itu.
Wijianto, lanjut dia, mengaku jika dirinya meminjam mobil itu untuk keperluan menghadiri pernikahan ke Jogja. Namun saat hendak mengembalikan mobil, Wijianto menyertakan sejumlah jeriken isi ciu yang rencananya akan disetorkan ke salah satu pengepul alkohol di Mojolaban. “Rencananya di hari itu, Wijianto akan mengembalikan mobil tapi mampir dulu menyetorkan ciu ke Sabar (seorang pengepul alkohol di Mojolaban). Wijianto menerangkan baru sekali menggunakan mobdin itu untuk mengangkut ciu,” tambah Purwadi.
Purwadi menerangkan mobdin itu sering terparkir di rumah Wijianto. Namun, mobil itu digunakan Eka untuk bertemu Wijianto. “Karena ada hubungan, Wijianto adalah kader Eka. Menurut keterangan warga, minimal sebulan sekali mobdin itu berada di rumah Wijianto,” beber Purwadi.
Purwadi menegaskan Wijianto mengakui sebagai pelaku distribusi ciu ke daerah Madiun, Jatim. Menurut dia, ciu itu dikirim untuk kebutuhan jamu. “Dia tadi mengakui memasok ciu ke Madiun tapi untuk diolah menjadi jamu. Katanya, itu mulai dilakukan baru enam bulan ini,” tukasnya.
BK telah menyusun dua rekomendasi dan satu keputusan untuk Eka. Namun, keputusan dan rekomendasi itu baru dipaparkan Rabu (21/9) siang.(JIBI/SOLOPOS/ovi)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
