SOLOPOS.COM - ilustrasi. (okezone)

Sukoharjo (Solopos.com)--Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya menegaskan insiden tujuh pelajar SMPN 1 Sukoharjo yang minum minuman keras (Miras) di lingkungan sekolah sebagai insiden memalukan.

Karena peristiwa itu dilakukan di dalam lingkungan sekolah yang notabene sekolah RSBI.

“Ini sangat memalukan bagi dunia pendidikan di Sukoharjo. Kami masih menunggu pemeriksaan dari Inspektorat. Tidak tertutup kemungkinan kepala sekolah (Kasek) dan guru BP akan terkena sanksi berat, minimal pindah. Begitu pula dengan siswanya. Jadi pernyataan Pak Heri (Kabid SMP/SMA/SMK Dispendik Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri-red) sudah betul,” ujar dia ketika ditemui di Sukoharjo, Jumat (18/11).

Seperti diwartakan Dispendik Sukoharjo meminta sanksi kepada tujuh siswa SMPN 1 Sukoharjo yang kepergok minum minuman keras (Miras) di sekolah tetap dilaksanakan. Hal itu dimaksudkan untuk penmbelajaran kepada masyarakat luas.

“Kesalahan anak-anak in menang sudah fatal. Bayangkan mereka membawa minuman keras di sekolah dan meminumnya di sekolah yang notabene rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI0,” ujar Kabid SMP/SMA/SMK, Disdik Sukoharjo, Dwi Admojo Heri ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/11/2011).

Komentar itu memicu Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sudarsono akan memanggil kepala sekolah (Kasek) dan guru SMPN 1 Sukoharjo serta tujuh orang siswa yang tertangkap basah ndem-ndeman di sekolah saat masih jam pelajaran. Karena kasus yang terjadi di sekolah RSBI ini dinilai telah mencoreng dunia pendidikan di Sukoharjo.

“Dalam waktu dekat ini mereka akan kami panggil untuk hearing. Ini kami sayangkan karena kasus tersebut terjadi di sekolah RSBI. Ditambah kejadian itu terjadi di dalam sekolah dan berkaitan dengan minuman keras (Miras) yang sangat meresahkan masyarakat,” ujar dia di Sukoharjo, Senin (14/11/2011).

Lebih lanjut Wardoyo yang ditanya sanksi berat yang dimaksud secara konkrit menyatakan, jika hasil pemeriksaan Inspektorat menyatakan pihak sekolah terbukti bersalah, Kasek SMPN 1 bisa jadi akan dicopot. Sedangkan siswa yang dinilai telah melanggar tata tertib juga harus pindah.

(ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya