SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Kasus dugaan mahar Rp1 triliun dari Sandiaga Uno kembali menguat setelah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memberi peringatan kepada Bawaslu. Namun, tim Prabowo-Sandi menganggap kasus itu sudah selesai.

Juru Bicara Koalisi Indonesia Adil Makmur Andre Rosiade mengklaim kasus tersebut dari awal tidak benar. “Kalau ada mahar, PKS [Partai Keadilan Sejahtera] dan [Partai Amanat Nasional] pasti tidak koalisi bersama kami. Sekarang atributnya ada di mana-mana,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Selasa (5/2/2019).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Andre mengklaim bahwa bukti tidak ada suap meminta dukungan bisa dilihat dengan kampanye Prabowo-Sandi yang serba irit. Namun Andre memastikan tim hukum siap mengawal kasus ini jika kembali membesar. “Dari awal Sandi saja suda bilang kalau ini tidak ada dan siap jika dipanggil Bawaslu,” ucapnya.

Sebelumnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberi peringatan tertulis kepada pimpinan Bawaslu. Peringatan itu diberikan karena Bawaslu memutus dugaan mahar tanpa meminta keterangan kepada penyebar isu, yaitu Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.

Melalui akun Twitter, saat itu Andi Arief mengaku kecewa dengan Prabowo karena lebih memilih uang dibandingkan koalisi yang sudah dibangun. Andi menyebut Sandi menyetor masing-masing Rp500 miliar ke PAN dan PKS untuk mendukungnya sebagai cawapres Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya