SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Meski terjadi penurunan kasus sejak sebulan terakhir, Kejadian Luar Biasa (KLB) leptospirosis di Bantul belum dicabut.

Kepala Dinas Kesehatan, Siti Noor Zaenab Syech Said, Selasa (21/6) menyatakan, hingga pertengahan Juni baru ditemukan enam kejadian tanpa ada korban meninggal. Pada Mei terdapat 14 kasus, sementara pada April ditemukan 24 kejadian leptospirosis dan mencapai puncaknya pada Maret sebanyak 38 kejadian. Adapun total kejadian penyakit yang disebabkan bakteri leptospira dari kencing tikus itu sejak Januari hingga sekarang mencapai 112 kejadian dengan korban jiwa 12 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Grafiknya cenderung mengalami penurunan, puncaknya pada Maret sampai 38 kasus. Tapi secara bertahap menurun,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari data Dinas Kesehatan juga diketahui kecamatan Imogiri paling banyak ditemukan kejadian leptospirosis. Jumlahnya mencapai 22 kasus. Menyusul Sedayu, 17 kasus, Bantul, 14 kasus, Sewon 10 kasus dan Jetis delapan kasus. Dari total 17 kecamatan hanya Pleret yang tahun ini luput dari leptospirosis.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Foto ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya