SOLOPOS.COM - Persawahan di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Selasa (10/2/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Kasus korupsi Bantul sedang dibidik oleh Kejaksaan Negeri, yakni proyek jalan usaha tani

Harianjogja.com, BANTUL- Proyek Jalan Usaha Tani (JUT) di Dusun Sudimoro, Timbulharjo, Sewon Bantul menelan biata ratusan juta kendati panjang jalan yang dikerjakan tak sampai setengah kilometer.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Pembangunan jalan di Sudimoro merupakan salah satu dari delapan proyek JUT yang kini diselidiki Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul lantaran terindikasi korupsi.

Proyek JUT dikerjakan di delapan kecamatan, di antaranya di Dusun Sudimoro, Timbulharjo, Sewon. Ketua Kelompok Tani Dusun Sudimoro Mutamar alias Yatin mengungkapkan, jalan usaha tani yang dibangun oleh rekanan CV Karizqa Sarana Mandiri itu hanya sepanjang 350 meter dengan lebar sekitar dua setengah meter.

Jalan desa yang dibangun berupa corblok atau berwujud semen bukan aspal layaknya jalan raya. Jalan itu berguna untuk lalu lintas petani membawa hasil panen atau mengangkut pupuk. “Dulu jalannya tanah lalu dibangun pakai semen,” ungkap Yatin ditemui akhir pekan lalu.

Kelompok tani sejatinya tidak pernah mengusulkan pembangunan jalan tersebut. Tiba-tiba ada seorang warga mengklaim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menawarkan bantuan akan mengupayakan pembangunan JUT tersebut. “Katanya pembangunannya didanai oleh Dinas Pertanian,” paparnya.

Media ini menelusuri perbandingan biaya pembangunan jalan yang biasa dikerjakan di pedesaan. Antara lain di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo yang berada di wilayah pinggiran. Untuk pembangunan jalan corblok alias bukan aspal, mayoritas menelan biaya lebih murah.

“Misalnya saja jalan sepanjang 70 meter, habisnya sekitar Rp30 juta, lebar jalan sekitar dua setengah meter,” ungkap Kepala Desa Dlingo, Bahrun Wardoyo.

Artinya untuk jalan sepanjang 350 meter seperti JUT di Sudimoro, biaya yang layak dikeluarkan hanya sebesar Rp150-an juta, tidak sampai menelan biaya hingga Rp237 juta. Bahrun menambahkan, desanya kini tengah membangun banyak jalan corblok di Dlingo seiring dikucurkannya dana desa miliaran rupiah mulai tahun ini.

Diberitakan sebelumnya, Kejari Bantul mengendus dugaan korupsi proyek JUT yang menggunakan anggaran daerah 2014 senilai Rp3 miliar lebih. Proyek ini dikerjakan oleh delapan pemborong di delapan lokasi proyek dengan nilai Rp200 juta lebih hingga Rp400 juta untuk tiap satu proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya