SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gudangan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Keracunan massal yang terjadi Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, mengakibatkan 11 orang harus dilarikan ke klinik kesehatan pada Kamis (25/8/2022). Keracunan ini terjadi setelah makan menu nasi bancakan berupa sega atau nasi gudangan. Ternyata, kasus serupa juga pernah terjadi di Karangmalang, Sragen.

Sega gudangan merupakan makanan tradisional yang berisi campuran nasi putih, sayur-sayuran, kelapa parut yang sudah dibumbui. Di daerah lain, sega gudangan juga dikenal sebagai sega urap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Dukuh Ngrombo, Celep, Kedawung, Sragen, Joko, 48, saat ditemui Solopos.com bersama Tim Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Jumat (26/8/2022), menerangkan kejadian itu berawal saat Mbah Karso Dikromo, 75, menggelar hajatan wetonan Sura dengan bancakan atau kenduri pada Rabu (24/8/2022) malam.

Bancakan gudangan itu dibagikan kepada anggota keluarga satu brayat. “Pada keesokan harinya, Kamis, ada yang bergejala, ada yang diare, ada yang muntah, dan panas. Kemudian mereka secara bertahap dibawa ke klinik. Ada yang masuk klinik siang, ada yang waktu Magrib, dan malam hari,” ujar Joko.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Keracunan Massal di Celep Sragen: DKK Ambil Sampel Bumbu Gudangan dan Tanah

Gudangan yang diduga memicu keracunan massal di Celep, Sragen, itu berisi atas daun pepaya, daun lembayung, dan pelas. Joko yang masih ponakannya Mbah Karso Dikromo mengaku biasanya bancakan itu juga sampai ke rumahnya tetapi Rabu malam itu kebetulan Joko tidak mendapatkan bancakan.

Sementara itu, Mbah Karso kebeutulan tidak makan sego gudangan tetapi hanya makan pelasnya saja, sehingga masih sehat.

Baca Juga: Deretan Artis yang bakal Tampil di Dieng Culture Festival 2022

Tim DKK Sragen mengambil sampel bumbu gudangan dan tanah serta air yang dipakai memasak untuk diperiksa di laboratorium. Dua sampel itu yang dicurigai sebagai penyebab keracunan massal warga Celep Sragen tersebut.

“Sampel-sampel tersebut akan dibawa untuk uji laboratorium. Airnya diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah DKK Sragen sedangkan untuk sampel makanan dan tanah dibawa ke Labkesda Provinsi Jawa Tengah besok pagi,” ujar Kepala DKK Sragen, dr Hargiyanto saat ditemui Solopos.com, Jumat petang.

Baca Juga: Jembatan Jonasan Solo bakal Ditutup Sepekan Lebih, Ini Jalur Alternatifnya

Sebagai informasi, dari 11 orang yang mengalami keracunan massal di Celep, Sragen tersebut sudah membaik. Bahkan, satu orang sudah pulang dari klinik kesehatan.

Kasus keracunan massal setelah menyantap sega gudangan ternyata juga pernah terjadi di Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen. Peristiwa itu terjadi 10 tahun lalu, tepatnya pada 12 Oktober 2012.

Berdasar catatan Solopos.com, sebanyak 33 warga RT 013 dan 015, Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, mengalami keracunan makanan. Diduga kuat, keracunan itu diakibatkan setelah warga menyantap nasi urap atau sega gudangan.

Sega gudangan itu didapat warga dari acara syukuran di rumah salah seorang warga setempat. Kepala Puskesmas Kedawung I, dr. Wisnu Retnaningsih, kala itu menjelaskan mayoritas warga yang datang ke Puskesmas dalam kondisi lemas akibat dehidrasi. Rata-rata mengalami gejala mual, pusing, muntah dan buang air besar (BAB) lebih dari 10 kali dalam semalam.

Baca Juga: Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan Makanan

“Saya belum bisa memastikan apa penyebab dari kejadian yang dialami warga. Apa yang mereka santap itu berbeda antara satu warga dengan warga lain. Ada yang hanya makan nasi, telur, botok atau sayur juga kena. Kami memberikan penanganan darurat dan memberi obat sesuai kondisi masing-masing saat datang ke Puskesmas. Hal terpenting adalah memulihkan dehidrasi. Rata-rata pasien pulih setelah dirawat satu hari,” terang Wisnu.

Hal senada disampaikan petugas Puskesmas Sambirejo, Warsito. Dia menguraikan pasien yang datang ke Puskesmas dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

Hanya saja, pihak Puskesmas Sambirejo telah mengizinkan satu pasien pulang karena kondisi membaik.

Baca Juga: Keracunan Alkohol Ilegal, 34 Orang Meninggal Dunia di Rusia

Ditemui di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Pratondo, menuturkan 33 warga diduga mengalami gejala keracunan. Namun pihaknya akan memastikan dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Pratondo menjelaskan petugas kesehatan memprioritaskan penanganan korban yang dirawat di Puskesmas hingga pulih.

“DKK sudah menerjunkan tim untuk melakukan Penelitian Epidemologis (PE). Itu dilakukan untuk menyelidiki penyebab kejadian yang dialami warga. Soal sebab, bisa banyak faktor, seperti cara memasak atau air yang digunakan dan lain-lain. Nanti menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya