SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kulonprogo meningkat 50%. Pemkab menilai fenomena ini menunjukkan warga mulai berani melaporkan kasus KDRT.

Data di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberintah Desa, Perempuan, dan Keluarga Bencana (BPMPDPKB) Kulonprogo, pada 2012 terjadi 59 kasus, terdiri 26 korban perempuan dan 27 korban anak-anak. Tahun berikutnya, terjadi 79 kasus, 40 korban perempuan dan 39 korban anak-anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPMPDPKB), Ernawati Sukeksi, menuturkan, banyak faktor yang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, misal faktor ekonomi, akan tetapi ia belum mengadakan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan alasan KDRT.

“Tetapi yang jelas, meningkatnya jumlah kasus berarti tingkat kesadaran masyarakat dalam melaporkan kekerasan yang berada di lingkungannya cukup tinggi,” ujarnya, baru-baru ini.

Kesadaran imbuh dia, tidak hanya berasal dari korban, melainkan juga masyarakat yang mengetahui tindakan KDRT di sekitar mereka.

Menurut Erna, KDRT merupakan fenomena gunung es yang banyak terjadi di masyarakat, namun hanya sedikit orang yang berani mengadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya