SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Boyolali hingga akhir Oktober lalu cenderung mengalami peningkatan sekitar 30 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2008. Jumlah kasus KDRT pada tahun 2008 yaitu sebanyak 24 kasus kekerasan terhadap anak dan 9 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan (Kabid PP) Badan Keluarga Berencana dan PP Kabupaten Boyolali, Atik Subawati melihat kalaupun ada kenaikan jumlah kasus, hal itu salah satunya disebabkan karena kesadaran masyarakat khususnya perempuan semakin meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang ini semakin banyak perempuan yang memiliki keberanian untuk melapor. Dulu, perempuan cenderung merasa dipinggirkan, menjadi pihak yang defensif. Kini, jumlah kasus KDRT yang terangkat kian banyak,” kata Atik saat ditemui wartawan usai acara usai acara Upacara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (PMBI), Pencanangan Gerakan Menanam Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree), Gerakan Perempuan Tanam Tabur dan Pelihara Pohon di Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo, Selasa (1/12) lalu.

Perempuan yang menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Boyolali itu menyatakan pihaknya juga berusaha melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Ketua Divisi Pelayanan P2TP2A Nuri juga menyatakan perihal peningkatan jumlah kasus KDRT yang mengemuka. Dia menuturkan, di antara kasus KDRT yang paling banyak terjadi adalah kekerasan berupa pencabulan anak di bawah umur.
“Yang masih banyak terjadi memang kekerasan terhadap anak berupa pencabulan,” imbuhnya.

nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya