SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Solopos.com, SOLO —Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Solo mencatat perubahan tren penularan pengidap HIV/Aids di Kota Bengawan. KPA menemukan 8 kasus waria dan gay mengidap HIV/Aids.

Jika biasanya penularan penyakit tersebut melalui hubungan seksual lawan jenis, kasus terbaru mengungkap sebaliknya. Pada September 2013, KPA menemukan delapan kasus orang dengan HIV/Aids (ODHA) dari kalangan gay dan waria.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola Program KPA Solo, Tommy Prawoto, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Selasa (12/11), mengatakan delapan kasus waria dan gay teridap HIV/Aids pada September terhitung cukup tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Pasalnya, KPA maksimal hanya menemukan maksimal satu kasus pada bulan-bulan sebelumnya. “Biasanya penularan penyakit ini melalui hubungan heteroseksual. Penemuan ini cukup mengejutkan,” ujarnya.

Tommy memaparkan para gay dan waria yang mengidap penyakit tersebut rata-rata berusia produktif yakni antara 20 tahun hingga 23 tahun. Dengan kondisi itu, pihaknya berasumsi hubungan seks sesama jenis mulai dilakukan ODHA sejak berumur di bawah 20 tahun.

“Yang terinfeksi kebanyakan gay dan waria yang masih muda, atau sering disebut brondong manis,” ucapnya.

Untuk mencegah tren baru itu menjalar, pihaknya getol melakukan sosialisasi HIV/Aids di sejumlah komunitas, tak terkecuali komunitas waria dan gay.

Terus Melonjak

Pada bagian lain, KPA menyoroti jumlah penderita HIV/Aids secara keselurahan yang terus meningkat setiap bulannya. Pada Agustus, Tommy mencatat terpadat 10 orang ODHA. Sementara bulan selanjutnya penderita bertambah menjadi 21 orang.

“Bulan Oktober jumlahnya naik lagi menjadi 22 jiwa,” urainya.

Sementara berdasarkan data KPA, jumlah akumulai penderita HIV/Aids di Soloraya mencapai 1.134 kasus per Oktober 2013. Kota Solo mengambil porsi sekitar 20% dari penderita yakni 225 jiwa. Dari seribuan kasus tersebut, 741 di antaranya positif Aids. “Pelanggan atau lelaki berisiko tinggi (LBT) masih mendominasi kasus dengan angka 64%,” ungkap Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya