SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 14 bayi di Kabupaten Sragen terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Para bayi tersebut tertular dari ibu mereka yang sebelumnya terjangkit HIV/AIDS.

Hal itu disampaikan Koordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sukowati, Ririn, saat ditemui wartawan di sela-sela Workshop Kewaspadaan Bahaya HIV/AIDS dan Upaya Pencegahannya di Pendapa Sumonegaran, Rumah Dinas Bupati Sragen, Selasa (26/8/2014). “Ada 14 bayi [mengidap HIV/AIDs] di Sragen yang tertular dari ibunya,” jelas dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ririn menjelaskan bayi-bayi tersebut berusia antara satu tahun hingga tujuh tahun. Para bayi itu, lanjut dia, saat ini menjalani pengobatan di rumah sakit yang ada di Sragen serta Solo. Disinyalir, jumlah bayi yang tertular HIV/AIDS lebih banyak ketimbang data saat ini tercatat oleh KDS Sukowati.

“Jumlah itu berdasarkan pengakuan dari para ibu yang tergabung di komunitas. Di luar itu, dimungkinkan masih ada bayi yang tertular HIV/AIDS,” katanya.

Lantaran hal itu diharapkan ada keterbukaan dari para orangtua jika bayi mereka tertular HIV/AIDS sehingga bisa segera dilakukan pendampingan. Pada bagian lain, Ririn mengungkapkan hingga kini masih ada diskriminasi kepada para orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Ini yang lebih penting, saat ini masih ada diskriminasi terhadap ODHA. Banyak yang mengeluhkan terkait diskriminasi itu. Tolong, jangan distigma buruk para ODHA. Mereka sudah minum obat, ada upaya untuk sembuh. Jadi jangan dijauhi orangnya, jauhi saja penyakitnya,” tegas Ririn.

Ririn menguraikan diskriminasi tersebut seperti mendapat cibiran dari masyarakat serta diasingkan oleh pihak keluarga. Dia menambahkan ada ODHA yang bahkan saat ini dipisahkan dari anaknya.

“Ada yang dipisahkan dari anaknya karena mertua tahu kalau dia mengidap HIV/AIDS. Upaya yang kami lakukan melalui sosialisasi. Kami juga melakukan pendekatan kepada pihak keluarga para ODHA. Mereka butuh dukungan moral,” urai dia.

Kepala Puskesmas Sragen, Agus Sudarmanto, yang hadir dalam workshop itu menuturkan berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen hingga Februari 2014, terdapat 110 penyandang HIV/AIDS di Sragen. Rinciannya, 80 orang mengidap HIV serta 30 orang mengidap AIDS. “Dari data yang tercatat, 47 meninggal dunia,” ungkapnya.

Sementara itu, sosiolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNS, Argyo Demartoto, selaku pembicara utama itu menegaskan HIV/AIDS bisa menular ke siapa saja. Dia juga menyampaikan bayi juga bisa tertular HIV/AIDS dari ibu mereka.

Dalam materinya, Argyo menjelaskan berdasarkan data kasus kumulatif HIV/AIDS yang dilaporkan untuk 20 besar kabupaten/kota di Jateng selama 1993 hingga 31 Maret 2014, Sragen menduduki urutan ke 12.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya