SOLOPOS.COM - M. Taufik dan Rina Iriani (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

M. Taufik dan Rina Iriani (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Rina Iriani (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Mantan Bupati Rina Iriani, terdakwa kasus penyimpangan dana subsidi perumahan Griya Lawu Asri Kabupaten Karanganyar mengaku tidak pernah melaporkan penghasilannya yang berasal dari bisnis tanaman hias jenis anthurium dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Karena ini hobi, banyak yang tertarik untuk membeli. Jadi tidak saya laporkan,” kata Rina Iriani saat pemeriksaan terdakwa dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang seperti dikutip Antara, Selasa (16/12/2014).

Menurut Rina, uang hasil penjualan tanaman hias tersebut disimpan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya di luar gaji sebagai bupati yang diterimanya.

Selain tanaman hias, terdakwa juga memiliki penghasilan lain saat menjabat sebagai bupati, yakni dari hasil penjualan rekaman album musiknya.

Rina mengungkapkan dirinya pernah berhasil melelang lagu yang dinyanyikannya bersama vokalis campur sari Didi Kempot hingga Rp1 miliar.

Ia membantah menerima aliran dana proyek yang dibiayai Kementerian Perumahan Rakyat tersebut.

Ia menjelaskan penghasilannya di luar gaji bupati tersebut sangat penting, terutama untuk membiayai operasional ketika mendatangi masyarakat.

Dalam sidang tersebut, Rina Iriani juga membantah sejumlah hal yang diungkap saksi dalam sidang sebelumnya.

Rina mengaku tidak pernah menikmati uang yang dikorupsi dari Koperasi Serba Usaha Sejahtera Karanganyar.

“Untuk uang kuliah dan umrah itu sebenarnya merupakan uang pembayaran hutang dari Pak Toni (mantan suami Rina Iriani, Toni Haryono, red),” katanya dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Dwiarso Budi tersebut.

Ia juga mengaku mengeluarkan uang pribadinya untuk proses pencalonan sebagai Bupati Karanganyar pada 2008.

Berkaitan dengan proyek Kementerian Perumahan Rakyat di Kabupaten Karanganyar, Rina yang saat itu menjadi bupati tidak mengatahui adanya program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya