SOLOPOS.COM - M. Taufik dan Rina Iriani (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penyitaan aset Rina oleh Kejakti Jateng berbuntut panjang. Nama ketua tim penyidik Kejakti Jateng, Sugeng Riyanto, menghantui Rina Iriani beserta keluarganya selama penyidikan kasus Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar beberapa hari terakhir. Jaksa terbaik nomor tiga di Tanah Air itulah yang memimpin Kejakti Jateng untuk sita aset-aset Rina.

Dengan didampingi kuasa hukum Muh. Taufik, mantan Bupati Karanganyar ini mengeluarkan keluh-kesahnya di hadapan awak media. Rina yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus GLA belum bisa melupakan sosok penyidik Kejakti Jateng, Sugeng Riyanto. Ketua tim penyidik Kejakti itu dinilai tidak nguwongke Rina Iriani beserta keluarganya saat proses penyitaan aset Rina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Waktu itu, saya memang tak bisa bercerita karena bingung. Saya kaget saat ditanya tentang uang U$300.000. Saya juga sempat menangis saat melihat ibu saya disuruh keluar dari ruangan, padahal saat itu ibu saya sedang salat duha. Saya trauma dengan kejadian itu dan saya syok saat mendengar nama Sugeng Riyanto,” kata Rina Iriani saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (12/1/2014).

Rina menganggap sikap tim penyidik Kejakti Jateng tak manusiawi. Waktu itu, dirinya mengaku sering dibentak tim penyidik untuk sekadar menanyakan kunci atau barang berharga lainnya.

“Saat ini, kalau ada yang masuk ke rumah dengan mengucapkan assalamualaikum, seisi rumah masih kaget [teringat saat penyitaan berlangsung]. Padahal, sebelum penyitaan saya kenal baik dengan Sugeng Riyanto. Saya sempat melayat saat ayahnya meninggal dunia [di Karanganyar],” katanya.

Terpisah, ketua tim penyidik Kejakti Jateng, Sugeng Riyanto, mengatakan proses penyitaan yang dilakukan telah prosedural. Saat berkunujung ke rumah Rina Iriani, dirinya juga memperkenalkan diri secara resmi dan sopan kepada Rina Iriani dan anggota keluarganya.

“Semuanya sudah prosedural. Saya minta, fakta yang ada saat penyitaan jangan dibolak-balik. Dalam penegakan hukum, saya tak bermain opini, tapi harus dengan alat bukti. Makanya, dilakukan penyitaan seperti pekan kemarin. Saya akan fokus dengan kasus ini. Saat ini, kami [tim penyidik] juga sibuk menjaga diri. Semuanya, akan terlihat di persidangan nanti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya