SOLOPOS.COM - Ilustrasi remaja putri: Mereka lebih cepat dewasa ketimbang lelaki sepantaran. (dailymail.co.uk)

Kasus gizi buruk tidak hanya dialami balita, remaja putri pun rawan mengalami hal tersebut.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Jogja, FX.Kuswinarto menuturkan bahwa saat ini pihaknya menyasar remaja putri dalam program pengendalian kasus gizi buruk di Kota Jogja.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Pasalnya, akibat kebiasaan serta gaya hidup masa kini menyebabkan tidak sedikit remaja putri yang kurang mengonsumsi makanan bergizi, sayur, buah, dan jarang berolahraga secara teratur.

Maka mereka mengalami kekurangan asupan gizi. Apabila kondisi itu terus berlangsung hingga mereka menikah kelak, kemudian mengandung, kurangnya gizi pada tubuh mereka sebagai ibu akan berdampak pada anak dan balita yang mereka lahirkan.

“Kalau saja saat ini kami hanya menyosialisasikan gizi seimbang bagi ibu mengandung, rasanya terlambat. Maka kami menyasar pula kaum remaja putri, agar kasus gizi buruk bisa dikendalikan di masa depan,” papar Kuswinarto, Minggu (22/2/2015).

Kuswinarto juga menuturkan, tidak sedikitnya problema kehamilan tidak dikehendaki menjadi tambahan penyebab gizi ibu dan balita tidak terpantau.

Ibu-ibu yang mengetahui buah hatinya kekurangan gizi, justru menutup-nutupi.

“Maka kami kerjasama juga dengan lintas sektor seperti sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat, Dinas Pendidikan, PKK, Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya