SOLOPOS.COM - Seorang dokter putri memberikan bunga kepada rekan sejawatnya yang mengikuti aksi keprihatinan di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Rabu (27/11/2013). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO– Kasus dugaan malapraktik yang yang menimpa dr Dewa Ayu Sasiary Prawan, 38, beserta kedua rekannya dr Henry Siagian dan dr Henry Simanjuntak kepada pasien Julia Fransiska Makatey, 26, tahun 2010 lalu berujung pada unjuk rasa para dokter di Indonesia, Rabu (27/11/2013).

Aksi mogok yang dilakukan oleh sejumlah dokter di Indonesia untuk menggalang solidaritas rekan seprofesi mereka dinilai warga Twitter sebagai bentuk pelanggaran sumpah profesi dokter. Sebagian besar masyarakat menganggap kesalahan ketika banyak pasien yang telantar dikarenakan banyaknya dokter yang beraksi menuntut kebebasan dr Ayu dkk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akun jejaring sosial Twitter mulai dibanjiri dengan  komentar yang menyatakan ketidakprofesionalan dokter hingga membiarkan beberapa pasien telantar dan cenderung lebih mementingkan melakukan aksi yang dianggap tidak perlu untuk ditanggapi secara berlebihan.

Komentar miring diluncurkan oleh pemilik akun @indrawanbabil yang mengatakan,”Buruh sama dokter emang kerjaannya bukan unjuk rasa? Tapi liat potensi yg dirugikan banyak mana? Antara unjuk rasa buruh n dokter.”.

Komentar dengan nada sinis juga dilancarkan oleh pemilik akun @aulia_ipank yang mengatakan,”Mogok itu hak, tapi apakah melanggar sumpah tdk termasuk bentuk pelanggaran hukum *dokter tidak kebal hukum.”

“nah! yang udah jadi dokter aja otaknya belom tentu dipake. ngapain pake mogok2 segala, kasihan pasiennya :v,” ujar pemilik akun @chellykartika yang juga menyayangkan aksi para dokter tersebut.

Kejadian ini dipicu atas penangkapan dr Ayu dan koleganya untuk dijebloskan ke penjara atas dugaan malapraktek yang dilakukan mereka dalam menangani pasien melahirkan yang berunjung kematian.

Tak terima dengan rekan mereka yang mereka anggap tak bersalah, para dokter di Indonesia melakukan aksi mogok sebagai aksi pembelaan rekan seprofesi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya