SOLOPOS.COM - Dokter gantung jas di RSUP Dr Sardjito. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, SLEMAN – Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sleman menolak untuk melakukan mogok kerja.

Untuk menggantikan imbauan itu mereka melakukan aksi solidaritas dengan berdoa bersama dan membagikan bunga pada pasien di RSUD Sleman.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Wakil Ketua I IDI Sleman yang juga Direktur RSUD Sleman, Joko Hastaryo mengatakan sebanyak 80 dokter yang ikut dalam aksi solidaritas di RSUD pada Rabu (27/11/2013). Dokter ini dari RSUD Sleman, Puskesmas dan dokter dari rumah sakit swasta di Sleman.

“Kami ikut prihatin dengan masalah hukum yang menimpa rekan sejawat. Namun kami tidak ingin meninggalkan kewajiban kami sebagai seorang dokter. Untuk itu kami melakukan berdoa bersama pada jam istirahat,” kata Joko di sela kegiatan.

Joko mengaku meskipun tidak ada mogok kerja namun dokter di Sleman mendukung upaya IDI dan mendesak Mahkamah Agung untuk meninjau kembali keputusannya terhadap tiga dokter tersebut.

Mereka menuntut jaminan kepastian hukum bagi dokter dan menolak kriminalisasi pada profesi dokter.

Aksi solidaritas dokter di Sleman berlangsung relatif singkat. Mulai dari doa bersama hingga membagikan bunga ke sejumlah pasien RSUD waktu yang dibutuhkan hampir 30 menit. Sementara itu, pelayanan di RSUD tetap dibuka selama aksi berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya