SOLOPOS.COM - Polisi dari departemen keamanan nasional mengawal Wakil Pemimpin Redaksi Apple Daily Chan Pui-man dari kantor Apple Daily dan Next Media di Hong Kong, China, Kamis (17/6/2021). (Antara-Reuters-Lam Yik)

Solopos.com, JAKARTA–Varian Delta yang menggila di China berimbas pada puluhan pejabat setempat.

Puluhan pejabat  kehilangan jabatannya karena dianggap lalai menangani varian corona yang lebih menular itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir media lokal China, Global Times, Jumat (6/8/2021), mereka yang dipecat adalah puluhan pejabat tinggi di kota wisata Zhangjiajie, Provinsi Hunan, China. Zhangjiajie kini menjadi salah satu wilayah pusat penularan lokal varian Delta.

Pejabat Tinggi

Pejabat yang dijatuhi hukuman itu adalah para pejabat tinggi departemen kesehatan setempat.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu adalah para staf manajemen rumah sakit yang menangani tes corona hingga para personel yang bertanggung jawab pada acara pertunjukan lokal untuk para turis.

Salah satu pemicu varian Delta meluas di Zhangjiajie adalah pertunjukan lokal untuk para turis.

Penularan ini setidaknya menyebar luas hingga delapan provinsi dan wilayah China lainnya.

Pada Selasa (3/8/2021) lalu, enam pejabat dari distrik Yongding, yang menjadi lokasi terdeteksinya 15 kasus, telah dijatuhi hukuman yang mencakup pemecatan dari jabatan.

Baca Juga: Covid-19 Klaten Menggila, Sehari Tambah 10 Orang Meninggal 

Salah satu dari pejabat itu adalah Kepala Departemen Kesehatan distrik tersebut, Xu Xionghui, yang menurut televisi nasional CCTV, telah dicopot dari jabatannya.

Berdasarkan pengumuman resmi otoritas terkait, Xu dianggap tidak kompeten dalam mengawasi penerapan upaya pencegahan dan pengendalian corona di wilayah distriknya.

Xu juga dinilai tidak memiliki manajemen yang efektif dan tepat waktu dalam mengisolasi para pasien yang terinfeksi.

Direktur Departemen Darurat pada Rumah Sakit Rakyat Zhangjiajie, Deng Huabin menjadi pejabat lainnya yang dihukum.

Dia bertanggung jawab atas keseluruhan tes asam nukleat untuk corona di rumah sakit.

Dianggap Lalai

Pencopotan Deng dilakukan karena dia dianggap lalai dalam manajemen yang memicu berkumpulnya banyak orang di lokasi tes corona.

Hal itu memberikan risiko serius untuk infeksi silang di rumah sakit.

Sementara itu, tidak disebutkan lebih lanjut bentuk hukuman untuk belasan pejabat lainnya yang dianggap lalai.

Pemerintah Zhangjiajie telah menyerukan seluruh warga dan para turis untuk tidak meninggalkan kota.

Otoritas itu juga meminta orang mematuhi langkah pengendalian epidemi di tengah meluasnya wabah terbaru.

Global Times mengetahui dari warga setempat bahwa mereka telah menjalani tes corona secara massal sejak 29 Juli 2021. Serta beberapa kelompok penting bahkan sudah menjalani tiga kali tes corona.

Baca Juga: Ekspor Vaksin China ke Indonesia Capai 121,9 Juta 

Pengurutan virus untuk kasus-kasus di Zhangjiajie didapati sama dengan yang terdeteksi di kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, yakni varian Delta.

Hingga saat ini, para pasien terkait wabah baru di Zhangjiajie dilaporkan terdeteksi di delapan provinsi dan wilayah lainnya, termasuk ibu kota Beijing.

Tertinggi

China kembali mencatat rekor tertinggi untuk lonjakan kasus virus Covid-19 dalam sehari.



Dalam 24 jam terakhir, total 124 kasus baru terdeteksi di China, dengan sebagian besar merupakan kasus penularan lokal.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/8/2021), lonjakan 124 kasus corona dalam sehari itu terdiri atas 80 kasus penularan lokal atau kasus corona yang penularannya terjadi di tengah masyarakat.

Kebanyakan kasus penularan lokal yang terdeteksi di China dipicu lonjakan kasus di Provinsi Jiangsu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya