SOLOPOS.COM - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Kasus DBD di Gunungkidul menyebabkan satu orang warga meninggal dunia

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Perkembangbiakan nyamuk Aides Aigepty yang semakin tak terbendung saat musim penghujan mengakibatkan penyakit DBD terus meluas hingga ke beberapa daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus merebaknya DBD dengan terjangkitnya tiga warga di Dusun Banyubening I , Bejiharjo, Karangmojo, menggerakkan pemerintah kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan menindaklanjuti dengan melakukan fogging di seluruh rumah warga Banyubening.

Fogging dilakukan tak hanya di dalam rumah saja, namun juga di pekarangan dan sudut-sudut lingkungan rumah yang menjadi tempat nyamuk bersembunyi.

Tindakan fogging menjadi kelegaan bagi warga Dusun Banyubening I karena sebelumnya, kasus tetangga mereka yang terjangkit DBD menyebabkan kekhawatiran akan merembet di lingkungan rumah. Pasalnya tiga warga tersebut pun tinggal di tempat tinggal yang cukup berdekatan.

Salah seorang warga, Sukamti, merasa tindakan dari Petugas Dinas Kesehatan sudah cukup melegakan warga, khususnya dirinya. Ia berharap dengan fogging di wilayahnya tersebut tidak ada lagi warga yang terjangkit DBD.

“Dengan menyemprot semua rumah seperti ini, mudah-mudahan tidak jatuh korban lagi,” kata dia, Selasa (15/3/2016).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Agus Prihastoro membenarkan tindak fogging di pemukiman warga sebagai tindakan nyata untuk mencegah kembalinya jatuh korban DBD di Gunungkidul.

Sampai saat ini jumlah warga yang terserang DBD semakin bertambah. Pada Januari sebanyak 131 kasus, Kemudian jumlahnya meningkat pada Februari lalu, yakni 134 kasus, sedangkan pada Maret sudah 17 kasus.

“Sampai saat ini totalnya 282 kasus dengan 1 orang yang meninggal dunia, karena telambat menangani,” kata dia.

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tatap waspada kepada serangan nyamuk Aides Aigepty , salah satunya dengan selalu menjaga kebersihan. Musim penghujan yang masih terus datang menjadi kesempatan bagi nyamuk aides aigepty untuk berkembang biak dengan pesat.

Masyarakat juga perlu menggiatkan program 3M (Mengubur, Menguras, Menutup) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu pihaknya juga masih melakukan kegiatan fogging yang menyasar seluruh daerah, sehingga pencegahan dapat dilakukan secara merata.

“Kami juga membagikan secara gratis bubuk abate untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya