SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Fogging JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Ilustrasi Fogging
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

SLEMAN-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sleman mulai mengalami penurunan. Namun, angka bebas jentik di Sleman masih tergolong tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, berdasarkan laporan dan data yang diterimannya, kasus DBD sudah mulai menurun sekitar 60%. Karena, hanya tercatat 33 kasus dugaan DBD, dibandingkan bulan Februari yang mencapai 110 dan Maret 77.

Ekspedisi Mudik 2024

“Grafiknya sudah mulai menurun. Namun kami tetap waspada, sebab masih ada hujan pada blan April ini. Artinya kelembaban masih tinggi dan potensi adanya jentik masih banyak,” kata Mafilindati di Kantornya, Senin (22/4).

Meski demikian, korban meninggal akibat DBD belum bertambah. Dia juga sempat mengklarifikasi soal jumlah korban tersebut, bila sebelumnya suspect meninggal DBD disebutkan sebanyak dua orang, ternyata hanya satu orang.

“Sekali lagi yang meninggal masih satu orang hingga kini. Satu lagi meninggal dunia namun bukan karena DBD,” ujar Mafilindati.

Hanya, setelah beberapa kali mengadakan pemantauan ke desa-desa Sleman, ternyata angka bebas jentik masih rendah. Karena itu, dia berharap adanya kesadaran masyarakat, serta keaktifan kader jemantik di wilayah itu.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sleman, Novita menjelaskan angka bebas jentik masih rendah di beberapa wilayah, diantaranya Kecamatan Godean, Gamping, Kalasan, Depok dan Mlati. Padahal pemberantasan jentik ini sangat penting dibandingkan dengan fogging.

“Fogging ini belum perlu, yang penting malah membersihkan tampat yang akan dijadikan pertumbuhan jentik. Kami juga menggerakkan agar Camat berinisiatif untuk menggerakan warga bersih-bersih lingkungan tiap dua minggu sekali,” kata Novita.

Novita menjelaskan hingga kini sudah ada permintaan fogging dari warga sebanyak 183 permintaan. Padahal sudah jelas ini tidak efektif hanya bisa untuk alternatif pembasmian nyamuk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya