SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 2 Klaten berjalan di halaman sekolah setelah mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah, Jumat (9/10/2020). Hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka terbatas diisi dengan materi tentang pencegahan Covid-19. (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Kasus Covid-19 di Klaten terus bertambah. Pada Senin (26/10/2020) ada penambahan 18 kasus baru. Meski begitu pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah terus berlangsung.

Salah satu sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka terbatas adalah SMPN2 Klaten. Bahkan selama hampir tiga pekan terakhir, jumlah siswa yang diizinkan orang tua mengikuti pembelajaran tatap muka meningkat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta, mengatakan SOP protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang sudah disiapkan sejak awal berjalan sesuai rencana. Sehingga pembelajaran tatap muka terbatas tetap bergulir di SMPN 2 Klaten.

Objek Wisata Air di Klaten Resmi Dibuka, Ini yang Harus Dilakukan Pengelola

Tonang menjelaskan ada peningkatan jumlah siswa yang diizinkan orang tua mereka selama hampir tiga pekan terakhir pembelajaran tatap muka digelar. Pada awal pembelajaran tatap muka digelar, Jumat (9/10/2020), jumlah siswa yang diizinkan orang tua mereka mengikuti kegiatan hanya sekitar 76 persen dari total sebanyak 770-an siswa.

Namun, dari hasil evaluasi bergulirnya pembelajaran tatap muka terbatas pada akhir pekan kedua, ada peningkatan jumlah siswa. “Pada awal-awal itu yang diizinkan sekitar 76 persen. Memasuki pekan ketiga ini yang diizinkan ada 82 persen. Dari analisis kemungkinan karena pada awal-awal itu masih ragu. Pada
pekan kedua, mulai bertambah yang diizinkan mengikuti pembelajaran tatap muka namun belum signifikan. Baru pada pekan ketiga, jumlah yang diizinkan itu meningkat karena juga sudah masuk pada materi pelajaran yang esensial,” kata Tonang saat dihubungi Espos, Senin (26/10/2020).

Alhamdulillah! 12 Pasien Corona di Klaten Sembuh

Delapan Jam Pelajaran

Tonang mengatakan durasi pembelajaran tatap muka juga bertambah ketika memasuki pekan kedua. Pada pekan pertama, durasi pembelajaran hanya digelar untuk empat jam mata pelajaran dengan masing-masing jam mata pelajaran bergulir selama 30 menit. Memasuki pekan kedua durasi ditambah menjadi delapan jam mata pelajaran dengan masing-masing jam mata pelajaran bergulir selama 30 menit.

Dengan penambahan itu, jumlah siswa per kelas yang mengikuti pembelajaran tatap muka setiap sesinya juga mulai ditambah. Dari sebelumnya hanya sekitar sepertiga menjadi setengah atau 50 persen dari jumlah total siswa per kelas yang diizinkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Saban siswa bisa mengikuti pembelajaran tatap muka tiga kali dalam sepekan. Selebihnya, pembelajaran tetap digelar secara daring.

Meledak Terus, Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 18 Sehari & 1 Meninggal Dunia

Terkait jam istirahat, Tonang mengatakan ada jam istirahat pada pembelajaran tatap muka terbatas tersebut. Jam istirahat itu dimanfaatkan siswa menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah masing-masing. Hanya, selama jam istirahat siswa tak diizinkan keluar kelas atau tetap berada di meja mereka masing-masing kecuali izin ke toilet.

“Jam istirahat itu pada pukul 09.00 WIB. Selama jam istirahat ini, guru yang kali terakhir mengajar menunggu di kelas sampai guru pada jam berikutnya datang,” jelas dia.

Sebagai informasi, SMPN 2 Klaten bukan satu-satunya sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas sejak Jumat (9/10/2020). Sekolah lain yang hingga memasuki pekan ketiga ini menggelar pembelajaran tatap muka terbatas yakni SMPN 1 Kemalang, SMPN 1 Gantiwarno, dan SMPN 1 Kebonarum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya