SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN — Rumah sakit di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang menangani pasien Covid-19 mulai menambah kamar isolasi. Hanya saja, penambahan kamar isolasi itu disesuaikan dengan kondisi tenaga kesehatan yang ada.

Seperti di RSD Bagas Waras Klaten, pengelola mulai menambah ruang rawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pasalnya, kondisi kamar isolasi pasien Covid-19 yang disiapkan sebelumnya sudah tak lagi sebanding dengan jumlah pasien yang dirawat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSD Bagas Waras Klaten, Sigit Joko Nugroho, mengatakan sebelumnya ada 12 kamar perawatan pasien Covid-19. Padahal saat ini, ada 18 pasien terkonfirmasi yang dirawat di RSD Bagas Waras Klaten.

"Idealnya memang satu kamar satu orang untuk isolasi. Sebelum [ada lonjakan kasus pasien terkonfirmasi positif], ada 12 kamar isolasi. Sekarang terisi 18 pasien. Itu memang sudah overload dari kapasitas sebenarnya. Kebetulan ada [pasien Covid-19] yang suami-istri dan kakak-adik. Itu kami tempatkan satu kamar dengan dua bed. Namun, kalau tidak seperti itu [masih satu keluarga] kami tidak berani," kata Sigit, Senin (20/7/2020).

Calon Hewan Kurban Iduladha Di Sukoharjo Diberi Obat Cacing Hati

Terkait terbatasnya kamar isolasi, Sigit menjelaskan sudah mulai menyiapkan kamar isolasi cadangan. Saat ini, ada lima kamar isolasi cadangan yang disiapkan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Klaten tersebut. Kini, jumlah kamar isolasi pasien Covid-19 di RSD Bagas Waras Klaten ada 17.

Sigit menjelaskan penambahan kamar isolasi itu juga mempertimbangkan jumlah tenaga kesehatan. Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan juga terbatas.

Jumlah Nakes

Sigit menuturkan total tenaga kesehatan yang ditempatkan khusus untuk penanganan Covid-19 saat ini sekitar 20 orang. Jumlah itu termasuk sukarelawan tenaga kesehatan.

"Ada semacam sukarelawan Covid-19 sekitar 10 orang ditambah yang pegawai di rumah sakit itu ada 10 orang," jelas dia.

Puluhan tenaga kesehatan itu bukan hanya menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka juga merawat pasien yang berstatus ODP serta PDP.

Terkait kondisi itu, Sigit berharap pasien Covid-19 yang dirawat bisa segera sembuh. "Kami berharap teman-teman yang tidak di bidang nonmedis bisa membantu dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sekuat apapun tenaga kesehatan, kondisi mereka juga terbatas," urai dia.

Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Klaten sudah diminta menambah ruang isolasi.

"Seperti RSD Bagas Waras dan RSUP [dr Soeradji Tirtonegoro Klaten] kami berharap bisa menambah kamar isolasi," jelas Ronny.

Kasus Covid-19 di Wonogiri Meningkat, Gereja Tunda Ibadah Tatap Muka

Kamar isolasi di rumah sakit saat ini masih menjadi andalan untuk perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hanya saja, ketika kembali terjadi ledakan pasien, tempat lainnya disiapkan untuk isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Tempat Lain

Tempat lain itu seperti Hotel Edotel di SMKN 3 Klaten yang disiapkan menjadi tempat isolasi nonrumah sakit. Tempat lainnya yakni di rumah masing-masing pasien dengan kondisi tanpa gejala klinis.

"Tetapi itu harus ada visitas dulu. Kami lihat rumahnya bagaimana dan kedisiplinan keluarga bagaimana. Kami sudah meminta Kepala Dinas Kesehatan menyiapkan panduan bagaimana isolasi di rumah," jelas dia.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Klaten mencapai 105 hingga Senin (20/7/2020). Dari jumlah itu, 50 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 49 orang sembuh, dan enam orang meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya