SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Sukoharjo mulai merangkak naik dua pekan setelah Lebaran. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 yang kembali dalam sepekan terakhir.

Kondisi ini menjadi peringatan atau alarm keras bagi penanganan Covid-19 di Sukoharjo. Kurva kasus Covid-19 cenderung meningkat pasca-Lebaran. Terjadi penambahan kasus Covid-19 baik yan bergejala maupun tanpa gejala setiap harinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah kumulatif kasus Covid-19 mulai dari Maret 2020 hingga sekarang mencapai 6.173 orang. Saat ini, jumlah pasien positif aktif yang tersebar di 12 kecamatan sebanyak 242 orang. Sebanyak 94 orang menjalani isolasi mandiri sementara 148 orang menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: PPKM Mikro Masih Berlaku, Petugas Gabungan di Bulu Sukoharjo Aktif Kampanyekan 5M

Ekspedisi Mudik 2024

Naiknya jumlah kasus C0vid-19 Sukoharjo setelah Lebaran ini diperparah dengan angka kematian atau mortality rate pasien positif yang tergolong tinggi. Hingga 29 Mei, jumlah pasien positif yang meninggal sebanyak 440 orang.

Rata-rata pasien positif yang meninggal memiliki komorbid seperti jantung, diabetes, hipertensi hingga faktor lanjut usia (lansia). Sementara itu di Sukoharjo ada sembilan rumah sakit rujukan Covid-19.

Kenaikan Tingkat Keterisian Bed RS Rujukan Covid-19

Mereka yakni RSUD Ir Soekarno, RS Nirmala Suri, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS Indriati, RS Dr Oen Solo Baru, RS UNS Kartasura. Kemudian RS Islam Surakarta Yarsis, RS Karima Utama, dan RS Ortopedi. Hampir seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 kembali dipadati pasien positif.

Baca Juga: 250 Lansia di Madegondo Sukoharjo Jadi Target Vaksinasi Covid-19

“Tren kasus Covid-19 meningkat yang berimplikasi pada peningkatan tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19. Saat ini, kenaikan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 sekitar 40 persen,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (29/5/2021).

Sebelum Lebaran, jumlah kasus harian dan tingkat keterisian ruang isolasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit rujukan Sukoharjo sempat menurun. Hal itu seiring penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Penurunan kasus Covid-19 juga terjadi selama penerapan PKKM yang dianggap efektif menekan kasus Covid-19. Namun kini jumlah kasusnya naik lagi.

Baca Juga: Bapak Di Solo Ngamuk Setelah Anaknya Terjaring Operasi Knalpot Brong

Kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang dibarengi dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 harus diantisipasi setiap rumah sakit rujukan Covid-19.

Muncul Banyak Klaster Keluarga

“Banyak muncul klaster keluarga saat Bulan Puasa dan pasca-Lebaran. Bisa jadi dipengaruhi kegiatan silaturahmi dan halalbihalal yang dilakukan masyarakat saat Lebaran,” paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini meminta masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 supaya tidak terjadi lonjakan kasus setelah Lebaran.

Baca Juga: Anjing Ini Bisa Endus Pasien Covid-19 Kurang dari 1 Detik

Ia melihat tak sedikit masyarakat yang abai protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan berkerumun saat bertemu dengan orang lain. Hal ini bisa memicu transmisi penularan virus secara masif terutama anggota keluarga di rumah.

Sekda Sukoharjo, Widodo, mengatakan satgas tingkat kabupaten telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) membahas antisipasi lonjakan kasus Covid-19. Rumah sakit rujukan Covid-19 diminta meningkatkan tata kelola penanganan pasien Covid-19 guna menekan angka kematian.

Selain itu, perlu penambahan tempat tidur atau bangsal ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif. “RSUD Ir Soekarno bakal menambah bangsal ruang isolasi Covid-19. Saya sudah berkoordinasi dengan jajaran manajemen RSUD Ir Soekarno,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya