SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencegahan Covid-19 pada anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Persebaran Covid-19 di sekolah Kota Solo merembet ke jenjang taman kanak-kanak atau TK. Jumlah siswa yang terpapar virus SARS-Cov-2 itu pun kembali bertambah.

Terbaru, temuan kasus Covid-19 di TK Eka Puri Mandiri. Juga SD Muhammadiyah 8, SD Muhammadiyah 6, SMK Muhammadiyah 3, SD Muhammadiyah 19, SMPN 10, SMP Al Abidin, SMPN 27, SMA Al Islam, dan SMA MTA Putri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laporan sebelumnya, di SDN 16 Solo, SDN Sayangan, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SD Kratonan, SMPN 4 Solo, SMP Bintang Laut, SMAN 1 Solo, SMAN 5 Solo, SMK Mikael, SMA Warga Solo, SMA Kristen 1, SMA Ursulin, dan SMA MTA Putra. Total jumlah kasus positif mencapai 67 orang di berbagai jenjang.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sekolah Solo Meluas, Gibran Tinjau Ulang PTM 100%

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan dari puluhan kasus Covid-19 di sekolah tersebut DKK sudah melacak kontak erat dan dekat sebanyak 1.637 orang. “Kasus di sekolah mayoritas dari luar kota. Tapi, kalau dibandingkan dengan total kasus aktif Kota Solo itu sepertiganya. Proses tracing masih berlangsung,” katanya kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan sebagian besar kasus terjadi pada siswa, sisanya guru, karyawan, dan petugas satpam. Kasus di TK baru kali pertama ditemukan dan tracing baru dilakukan pada Jumat ini.

Lebih jauh, Ning mengatakan anak tetap terlindungi meski belum divaksin, apabila orang tuanya sudah divaksin. Hal tersebut sesuai dengan prinsip kekebalan komunitas atau herd immunity.

Baca Juga: Temuan Kasus Covid-19 Solo Meluas Jadi 13 Sekolah, 43 Orang Terpapar

Penurunan Kapasitas PTM

“Sebenarnya anak kan mobilitasnya terbatas, kecuali kalau diajak bepergian oleh orang yang lebih dewasa. Mereka diajak ke mana-mana, kemudian tidak menerapkan protokol kesehatan. Akhirnya bisa tertular. Jangan ajak ke tempat ramai, kemudian sampai berkerumun,” jelas Ning.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Renata, mengatakan belum ada sekolah yang mengajukan penurunan kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) dari 100% menjadi 50% meskipun sudah ada diskresi dari Kemendikbud Ristek.

Di Koat Solo, PTM digantikan PJJ hanya di sekolah yang terdapat temuan kasus positif Covid-19. “PTM 100% tergantung kesiapan sekolah. Rata-rata PTM dilakukan dua sif karena keterbatasan ruang untuk jaga jarak,” katanya.

Baca Juga: Belum Sebulan PTM Full, 8 Sekolah Solo Laporkan Temuan Kasus Covid-19

Dian mengakui banyak orang tua siswa yang memiliki pendapat berbeda mengenai PJJ dan PTM. Sebagian menginginkan PJJ karena merasa tidak aman dengan kondisi saat ini.

Namun, ada pula yang tetap mendukung PTM 100% terus berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Masukan tersebut masuk melalui ULAS, atau berkirim pesan langsung kepada Kepala Disdik. “Permintaan resmi dari sekolah untuk menggelar PTM 50% belum ada,” ucap Dian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya