SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati. (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kasus Covid-19 di Karanganyar meningkat di dominasi oleh ibu hamil dan pelaku perjalanan. Di sisi lain, angka kematian ibu hami sepanjang 2021 ini juga tinggi, naik 100% lebih.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) Karanganyar, Purwati, saat ditemui dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Karanganyar Tahun 2021, Senin (6/12/2021). Rakerkesda tersebut bertema Membangun Karanganyar Sehat, Maju, dan Mandiri Tahun 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menurut angka kumulatif dari Januari-November 2021, setelah dilakukan skrining, dari 5.356 ibu hamil sebanyak 263 di antaranya terkonfirmasi Covid-19. Dalam sepekan mengalami kenaikan karena sebelumnya merupakan OTG dan satu dua lainnya merupakan pelaku perjalanan,” kata Purwati.

Baca Juga: Sasar Emak-Emak, Relawan Ganjar Lantik Srikandi Pagar di Karanganyar

Begitu ada yang terkonfirmasi Covid-19, harus ditindak lanjuti dengan dengan 3T yaitu tracing, testing, dan treatment.

Lebih lanjut, Purwati juga mengatakan angka kematian ibu hamil di tahun 2021 cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020 hanya 8 kasus [ibu hamil meninggal saat ini ada 19 kasus. Dari jumlah tersebut, 15 kasus ibu hamil yang meninggal di antaranya karena tekonfirmasi Covid-19, lalu preeklampsia dan pendarahan,” katanya.

Rakerkesda ini dihadiri oleh sejumlah instansi terkait di antaranya camat, kepala puskesmas, kepala organisasi profesi, perwakilan RS baik swasta maupun milik pemerintah, serta ormas. Dalam acara tersebut Dinkes merencanakan kegiatan di tahun 2022 menuju Karanganyar maju dan mandiri di bidang kesehatan.

Baca Juga: Peserta Karanganyar Tourism Great Sale Bertambah Jadi 197

“Yang kita lakukan yaitu mencari permasalahan-permasalahan prioritas, kemudian rencana aksi. Fokus kita masih ada di stunting dan penurunan angka kematian ibu hamil, karena meningkatnya kesehatan ditentukan oleh angka tersebut,” jelasnya.

Strategi yang dilakukan Dinas Kesehatan adalah dengan peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA/KB), peningkatan gizi masyarakat, peningkatan mutu, kemudian peningkatan gerakan kesehatan masyarakat (germas).

“Kunci kesehatan itu sebenarnya ada di perilaku, bagaimana masyarakat berperilaku. Kayak DB itu kan juga perilaku, semuanya hampir perilaku untuk hidup sehat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya