SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan menikmati wahana yang ditawarkan oleh Taman Pintar Jogja pada masa liburan Imlek Selasa (1/2/2022). (JIBI/Harian Jogja/Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA-Sejumlah pengelola destinasi wisata di Kota Jogja mengaku optimalkan prokes sejak kasus Covid-19 naik. Langkah yang dilakukan terhadap wisatawan disebut akan dimaksimalkan guna mencegah penularan Covid-19.

Kepala UPT Taman Pintar Kota Jogja, Retno Yuliani, mengatakan di masa liburan Imlek kali ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata edukasi itu cukup signifikan. Rata-rata pengunjung merupakan rombongan keluarga baik asal DIY maupun asal kota lain di seputaran Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kisarannya mungkin ratusan, liburan Imlek kali ini memang lumayan ramai, tapi kita masih utamakan pengendalian khususnya prokes tetap kami utamakan,” kata Retno, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga:  Cuaca Penyebab Menurunnya Kunjungan Wisatawan Pantai Glagah Kulonprogo

Menurut Retno, pengoptimalan pelaksanaan prokes merupakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk menjaring wisatawan yang diduga belum memenuhi syarat untuk masuk ke destinasi wisata. Misalnya saja berkaitan dengan kondisi suhu tubuh, vaksinasi, maupun riwayat perjalanan dan kontak erat yang tertera lewat aplikasi Pedulilindungi wisatawan.

“Pemeriksaan dilakukan dari awal pintu masuk dengan aplikasi Pedulilindungi, cuci tangan, ukur suhu, jaga jarak, dan pakai masker. Juga imbauan secara berkala dari petugas informasi bagi pengunjung untuk utamakan prokes,” jelasnya.

Kewaspadaan pelaku wisata ini sejalan pula dengan mulai merangkaknya kasus Covid-19 di Kota Jogja. Catatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja dalam sepekan terakhir ini, lonjakan kasus Covid-19 bahkan hampir tiga kali lipat. Pada 25 Januari lalu jumlah kasus aktif pasien Covid-19 di Kota Jogja hanya 24 orang dan per 31 Januari kemarin sudah mencapai 91 pasien.

Baca Juga: Pemkot Jogja Kaji Ulang PTM 100 Persen, Ini Alasannya

Ditambah pula dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron pertama di Kota Jogja yang dilaporkan Senin (31/1/2022) kemarin. Sampai saat ini Pemkot Jogja mengaku masih melakukan upaya pelacakan dan juga mengupayakan agar intervensi kebijakan tepat sasaran, termasuk di sektor pariwisata dengan sejumlah pengetatan.

Manajer Pemasaran GL Zoo, Yosi Hermawan menyebutkan, dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron di Kota Jogja pihaknya berupaya untuk memaksimalkan pengawasan khususnya kepada anak-anak. Pengelola menyebutkan bahwa Covid-19 Omicron yang disinyalir mampu menyebar lebih cepat, tentu bakal berisiko tinggi menular kepada anak kecil.

“Soal syarat vaksinasi kepada anak-anak akan kami perketat lagi lewat pemeriksaan di awal pintu masuk, termasuk orang tua yang mendampingi. Kami juga tengah mengupayakan untuk segera memvaksin booster seluruh karyawan untuk antisipasi lebih lanjut,” jelas dia.

Sementara itu Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan segenap insan pariwisata dan juga perhotelan seiring dengan mulai naiknya kasus Covid-19 di wilayahnya. Menurutnya, upaya pengetatan prokes hendaknya bisa dilakukan secara menyeluruh mulai dari moda transportasi, perhotelan dan juga destinasi wisata.

“Kita sudah meminta agar seluruh hotel, restoran dan seluruh destinasi wisata untuk memperketat prokesnya karena jangan sampai lengah dan abai terhadap sebaran Covid-19. Kami juga koordinasi dengan para pengelola hotel untuk memperketat proses pengawasan bagi pelaku perjalanan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya