SOLOPOS.COM - Solo Technopark (STP). (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO – Lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bengawan kontinu bertambah. Tempat isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus menerima rujukan warga yang terpapar virus tersebut.

Hingga Senin (5/7/2021), Solo Technopark (STP), satu dari delapan gedung isolasi terpusat sudah tak bisa lagi menampung warga. Kini, warga mulai dikirim ke Gedung SD Negeri Cemara Dua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengakui kondisi tersebut. Pihaknya kini mulai mengirimkan pasien positif Covid-19 yang tidak bergejala untuk menjalani isolasi di SDN Cemara Dua.

“Kami mengirim warga yang asimtomatik itu secara simultan ke gedung yang telah disediakan. Pertama, STP, kemudian karena sudah penuh ke SD Negeri Cemara Dua. Jadi tidak tercecer, atau terpencar-pencar, meski gedung isolasi terpusat itu ada di lima kecamatan,” kata dia, kepada wartawan, Senin pagi.

Baca juga: Cerita Arwah tentang Kehidupan Setelah Kematian

Ahyani menjelaskan selain STP dan SD Negeri Cemara Dua, keenam gedung lain, adalah Gedung Graha Wisata Niaga, SMP Negeri 25, SMP Negeri 8, SMP Negeri 19, SD Negeri Cengklik, dan SMP Negeri 11. Masing-masing gedung mampu menampung hingga 100 orang.

Isolasi pasien Covid-19 di setiap gedung yang disediakan dipantau oleh petugas kesehatan. Puskesmas yang mengirim bertanggung jawab memantau warga yang menjalani isolasi.

Jika di kemudian hari warga tersebut muncul gejala penyakit, maka yang bersangkutan akan dirujuk ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan.

“Kami enggak ingin kirim menyebar agar lebih efisien. Kami menyuplai makanan dan sebagainya. Enggak ada nakes yang standby di sana, karena enggak seperti RS, ya. Kalau nanti SD Cemara Dua penuh, ya nanti ke gedung berikutnya,” ungkapnya.

Baca juga: Warga Boyolali Diteror Seusai Jalani Vaksinasi Covid-19 Di Puskesmas, Begini Ceritanya

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan langkah tersebut lebih efektif untuk menghemat nakes, mengingat mereka juga bertugas melakukan penelusuran kontak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, menjadi vaksinator, memantau pasien yang menjalani isolasi, dan masih melakoni program kesehatan selain Covid-19.

“Puskesmasnya yang bertanggung jawab memantau warganya sendiri, namun ada kontrol dengan jadwal periodik,” jelasnya.

Saat ini, Pemkot Solo tengah merekrut sukarelawan guna membantu menangani pasien Covid-19. Selagi rekrutmen dilakukan, pelaksanaan program-program itu harus terus berjalan.

Baca juga: H+2 PPKM Darurat, 46 Pengusaha Kuliner di Wonogiri Ditegur Satpol PP

Di saat yang sama, pihaknya tak lagi bisa mengirim pasien ke Asrama Haji Donohudan. Sebelumnya, dibatasi bisa mengirim 40an orang per hari, namun saat ini sudah tak mendapatkan kuota.

“Jangan sampai delapan gedung itu terpakai semua, harapannya begitu,” tutup Ning, sapaan akrabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya