Solopos.com, MALANG — Ekonomi Jatim diproyeksikan akan rebound pada kuartal IV/2021 seiring meredanya kasus Covid-19.
Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, menegaskan syarat agar ekonomi bisa bertumbuh jika Covid-19 bisa ditangani dengan baik. Jika Covid sedang tinggi, tanpa ada regulasi pun orang akan takut untuk melakukan mobilitas.
Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023
“Saat ini, kondisi Covid-19 sedang baik-baiknya,” katanya Kick off Piloting Pasar Rakyat Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS di Malang, Selasa (16/11/2021) kepada Bisnis.com.
Vaksinasi di Jatim sudah mencapai 65 persen, namun vaksinasi untuk lansia memang perlu digenjot, setidaknya mencapai 40 persen, agar daerah bisa masuk PPKM Level 2. BOR rumah sakit juga rendah, namun daerah tetap mengalokasikan kamar rumah sakit untuk mengantisipasi naiknya Covid.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Pungut Bea Masuk Pakaian dan Aksesori Impor
Yang sedang digalakkan, langkah testing. Selama ini, angka testing tinggi karena ada orang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. “Perlu dilakukan testing terhadap siswa yang melaksanakan pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi, kata dia, sektor pariwisata bisa menjadi pemantik. Karena itulah, peningkatan MICE dengan berbagai event menjadi salah upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang sempat terkontraksi sangat dalam saat Covid tinggi.
Namun karena menjelang memasuki Natal dan Tahun Baru, maka perlu kehati-hatian untuk memacu sektor MICE. Terlalu berisiko jika kondisi tidak dikontrol yang dapat berdampak meningkatkan Covid.
Baca Juga: ShopeePay Semangat UMKM Dukung Pemulihan Bisnis Lokal di Masa Pandemi
Karena alasan sektor pariwisata menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi di Jatim, kata dia, Pemprov Jatim melakukan uji coba pembukaan 22 destinasi wisata setelah daerah tersebut masuk PPKM level 3.
“Ada orang mempertanyakan, pariwisata kan kebutuhan pokok?Saya pastikan sektor pariwisata menjadi kebutuhan pokok bagi pelaku di industri tersebut,” ucapnya.
Dengan rebound-nya ekonomi Jatim, dia berharap bisa tumbuh 5,5 persen.Dengan pertumbuhan sebesar itu, maka diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang lumayan besar.
Terkait mengapa pada triwulan III/2021, ekonomi Jatim terkontraksi meski tetap tumbuh positif, dia menegaskan, karena Juli Covid sedangkan tinggi-tingginya. Indonesia, termasuk Jatim, mengalami gelombang III Covid.
Baca Juga: Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor Turun , SRUT Kendaraan Listrik Naik
Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto, menegaskan BI mendukung upaya mengembangkan sektor pariwisata dengan penyediaan kanal sistem pembayaran, QRIS.
Dengan QRIS, maka akan terbangun ekosistem pembayaran, pembeli, pedagang, dan pemasok menggunakannya.
“Penggunaan QRIS juga dapat mendorong inklusivitas UMKM di sektor jasa keuangan. Riwayat mereka bertransaksi dapat menjadi pertimbangan lembaga jasa keuangan dalam mengucurkan kredit kepada UMKM tersebut,” ucapnya.
Karena itulah, QRIS juga didorong digunakan di pasar tradisional. “Untuk percepatannya, tergantung kesiapan pemda,” katanya.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menegaskan keberadaan QRIS sangat mendukung pengembangan sektor pariwisata. Transaksi menjadi lebih mudah dengan QRIS.
Keberadaan Kota Malang sebagai pariwisata hub di Malang Raya dan sekitarnya, kata dia, memerlukan QRIS agar wisatawan mudah bertransaksi.