Solopos.com, KLATEN -- Lonjakan tajam jumlah kasus positif Covid-19 Klaten pada akhir pekan lalu menimbulkan pertanyaan terkait penyelenggaraan hajatan dan PTM sekolah.
Terkait hal itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Klaten memastikan acara hajatan serta pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas masih bisa bergulir. Hal itu meski penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak tajam pada Sabtu (14/11/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tambah 131 Kasus Covid-19 Pada Sabtu-Minggu, Pemkot Solo Perketat Lagi Aturan Hajatan
Pada hai itu, ada penambahan 201 warga Klaten yang terkonfirmasi positif Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Klaten masih menganalisis sumber penularan kasus-kasus Covid-19 tersebut.
Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan jika penularan virus corona tidak ada kaitan dengan pelonggaran seperti hajatan dan PTM, semua bisa tetap jalan.
Diserang Caci Maki Dan Hujatan Netizen, Begini Reaksi Gibran Cawali Kota Solo
Ronny menambahkan mayoritas kasus baru pada Sabtu itu dari orang penelusuran kontak erat pasien positif Covid-19.
“Memang mayoritas karena kontak erat dengan pasien sebelumnya. Tetapi, kami masih pelajari terus sumber penularan awalnya dari mana. Kalau tidak ada kaitannya dengan pelonggaran-pelonggaran yang sudah dilakukan, semua tetap bisa jalan terus,” kata Ronny saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (15/11/2020).
Ronny menuturkan untuk sementara waktu pelonggaran yang sudah diterapkan tetap bisa berjalan.
Pelonggaran semasa pandemi Covid-19 Klaten itu seperti kegiatan hajatan, pembukaan kembali objek wisata, hingga bergulirnya pembelajaran tatap muka sekolah secara bertahap.
Hadiri Dialog Politik Pilkada Solo 2020, Cawali Gibran Singgung Vaksin Covid-19
Namun, Ronny menegaskan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap wajib dipenuhi dan diterapkan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan sejumlah objek wisata terutama wisata alam masih beroperasi.
“Kami sudah tekankan berulang kali ke pengelola objek wisata agar benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.