Solopos.com, SOLO — Jumlah kasus Covid-19 yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM di Kota Solo berdasarkan data hingga Kamis (21/10/2021) tersebar di delapan sekolah. Perinciannya lima SD dan tiga SMP.
Total jumlah kasus konfirmasi positif dari delapan sekolah itu sebanyak 68 kasus dengan perincian 62 siswa dan enam orang guru. Mereka terdeteksi positif berdasarkan hasil tes acak yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tes acak atas permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu dilakukan di 29 sekolah. Delapan sekolah yang terdapat kasus Covid-19 harus ditutup dua pekan hingga sebulan ke depan.
Baca Juga: Puluhan Sapi Ikut Promosi Festival Kuliner Solo, Ternyata Ini Alasannya
Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, sebaran kasus Covid-19 klaster PTM di Solo itu yakni:
SD Kristen Manahan = 35 kasus
SDN Mangkubumen Kidul = 2 kasus
SDN Danukusuman = 13 kasus
SD Al Islam 2 Jamsaren = 3 kasus
SDN Semanggi Lor = 2 kasus
SMPN 4 = 1 kasus
SMP Nur Hidayah = 1 kasus
SMPN 8 = 11 kasus
Kebanyakan siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari petugas kesehatan Puskesmas terdekat.
Baca Juga: 100.000-An Warga Solo Tak Punya Akta Kelahiran, Diduga Ini Penyebabnya
Sumber Penularan
Data dari Satgas Penanganan Covid-19 Solo menyebut tidak semua dari 62 siswa yang terkonfirmasi positif corona dari kegiatan PTM itu merupakan warga Solo. Ada 28 siswa yang tercatat sebagai luar Kota Solo.
Sedangkan enam orang guru yang positif corona merupakan warga Solo. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tengah mempelajari apakah temuan itu adalah klaster sekolah atau bukan.
“Kasus di sekolah bisa menjadi klaster apabila penularannya terjadi di sekolah atau temuan di sekolahnya banyak. Tapi, kalau hanya ditemukan satu atau dua kasus di sekolah, bisa jadi penularannya di luar lingkungan sekolah,” jelas Ning, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Selter Pasar Ikan Sumbang Transaksi hingga Rp1 Miliar di SGS 2021
DKK saat ini masih melakukan tracing kontak erat dan dekat dari siswa dan guru yang positif Covid-19 tersebut. Selain itu, bulan depan DKK juga akan melakukan tes acak deteksi Covid-19 di 29 sekolah yang berbeda dari 29 sekolah sasaran tes acak bulan ini.
Tes acak tersebut sangat penting untuk proses mitigasi atau pencegahan agar proses pembelajaran tatap muka siswa dan guru di sekolah menjadi lebih nyaman ke depannya. Dengan deteksi lebih dini akan lebih cepat pula penanganannya.