SOLOPOS.COM - Wakil Gubenur Jawa Tengah Taj Yasin. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KLATEN—Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin menyebut angka kasus Covid-19 di Jateng beberapa waktu terakhir meningkat tajam. Meski angka kasus meningkat, tingkat keterisian rumah sakit masih kecil.

“Perkembangan kasus Covid-19 naiknya tiga kali lipat. Kenaikannya terlalu tinggi. Tetapi memang yang perlu diantisipasi bagaimana menyiapkan masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak sampai masuk rumah sakit. Itu yang penting,” jelas Taj Yasin saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (22/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jateng belum sampai overload. “Tingkat keterisian rumah sakit saat ini masih diangka 20-30 persen. Dan itu belum semua tempat tidur rumah sakit yang dipersiapkan kami buka. Nanti kami naikkan kalau memang dibutuhkan,” kata dia.

Baca Juga: Asyik, Peserta Vaksinasi Covid-19 BIN Jateng Diberi Sembako

Taj Yasin menilai masih kecilnya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit menunjukkan ketaatan warga terhadap protokol kesehatan meningkat. Dia mencontohkan pada ketaatan vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 di Jateng sudah lebih dari 100 persen. “Kemudian masyarakat sekarang lebih melek kesehatan dan menjaga protokol kesehatan,” jelas dia.

Terkait warga yang memiliki komorbid, Taj Yasin menjelaskan paparan Covid-19 tak bakal berakibat fatal selama kondisi kesehatan mereka terkontrol. Lantaran hal itu, dia mendorong agar warga yang memiliki komorbid kerap memeriksakan kondisi kesehatan mereka.

“Kalau dulu yang dikhawatirkan itu yang memiliki komorbid. Sebenarnya kalau bisa dikontrol, tidak membahayakan. Saya berharap masyarakat yang punya komorbid, periksa lah. Jangan didiamkan saja. Saya sarankan kalau sakit segera periksa ke dokter. Jangan main-main nanti dampaknya fatal,” kata dia.

Baca Juga: 12.163 Anak di Jateng Terpapar Covid-19, Solo Paling Banyak

Terkait level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng, Taj Yasin, membenarkan ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan level. Sesuai Inmendagri, ada lima kabupaten di Jateng yang masuk kriteria PPKM level 2.

Sementara, 28 kabupaten/kota termasuk di wilayah Soloraya kini berada kriteria PPKM level 3. Sebanyak dua kota berada pada PPKM level 4 yakni Kota Magelang dan Tegal.

“Untuk menurunkan level tentu tracing lebih masif lagi. Vaksinasi juga terus kami dorong. Kalau lemerintah memprediksi puncaknya nanti ada di akhir Februari atau awal Maret. Harapan kami bukan hanya puncaknya, tetapi bagaimana membuat masyarakat itu tetap sehat,” jelas dia.

Baca Juga: BIN Jateng Gelar Vaksinasi Covid-19 Pelajar dan Santri di 8 Kabupaten

Disinggung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), Taj Yasin menjelaskan kegiatan PTM di sejumlah sekolah dihentikan gegara kenaikan level PPKM. Dia menjelaskan kegiatan PTM bakal terus dievaluasi.

 

PPKM Level 3

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, membenarkan Klaten dan daerah Soloraya masuk pada penerapan PPKM level 3 dari semula level 2.

“Hari ini kami ada video conference dengan gubernur. Mudah-mudahan segera ada petunjuk terkait penanganannya. Prinsip segala sesuatu sudah dilakukan. Pembatasan-pembatasan sudah kami lakukan,” kata dia.

Baca Juga: Ganjar Kejar Target 2 Juta Anak Jateng Segera Divaksin Covid-19

Dia mengatakan seperti pembatasan yang selama ini diterapkan pada rumah makan, wisata, dan lain-lain. Begitu pula dengan penghentian sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Pembelajaran diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai pekan ini. Hal itu diterapkan pada satuan pendidikan di bawah kewenangan pemkab yakni PAUD hingga SMP.

Jajang berharap ada petunjuk yang sama antardaerah terutama di wilayah aglomerasi. “Karena percuma menurut saya apalagi di aglomerasi [terkait upaya pencegahan persebaran Covid-19]. Misalkan sekarang kami kencang di daerah lain tidak begitu juga sebaliknya. Harapannya kalau bisa sama dan serentak,” jelas dia.

Terkait tingkat keterisian rumah sakit, Jajang mengatakan sekitar 43 persen dari total tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit yang dipersiapkan. Di Klaten, ada sekitar 300 tempat tidur pasien Covid-19 yang disiapkan di rumah sakit. Sementara, tingkat keterisian tempat isolasi terpusat (isoter) masih minim.

Baca Juga: Jateng Targetkan 2 Juta Anak Disuntik Vaksin Covid-19

“Di Panti Semedi ada sekitar 15 orang [dari total kapasitas yang disiapkan 38 orang]. Secara total yang di isoter ada 28 orang baik yang di Panti Semedi maupun di isoter kecamatan dan desa,” kata dia.

Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 yang diunggah Diskominfo Klaten, angka kasus aktif Covid-19 sebanyak 1.718 orang pada Selasa (22/2/2022). Jumlah penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 268 orang. Sebanyak 248 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. Sementara, sebanyak lima pasien meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya