SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Kesehatan Sukoharjo menyebut kasus Covid-19 pada Oktober 2022 relatif stagnan. Namun, masyarakat tetap diminta hati-hati dengan adanya varian baru yakni Omicron XBB.

Dilansir dari corona.sukoharjokab.go.id, update terakhir Senin (24/10/2022) sebanyak tiga pasien dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketiga pasien dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri, tiga orang dinyatakan sembuh atau selesai isolasi mandiri, dan tidak ada korban meninggal.

Total kumulatif terkonfirmasi sebanyak 22.353 orang. Data tersebut berbeda dengan wilayah Jawa Tengah yang disebut Ganjar Pranowo mengalami kenaikan.

Dilaporkan sebelumnya, data Statistik Kasus Covid-19 di Jawa Tengah dari situs resmi http://corona.jatengprovv.co.id mengalami kenaikan penambahan  kasus Covid-19 dengan total kumulatif yang terkonfirmasi mencapai 640.861 orang, Selasa (25/10/2022).

Jumlah angka positif di wilayah Jawa Tengah pada Selasa yakni 346 orang. Rinciannya sebanyak 132 orang dalam perawatan atau isolasi, 207 orang sembuh atau selesai isolasi, sedangkan tujuh orang meninggal dunia.

Baca juga: 7 Pasien DBD Sukoharjo Meninggal Dunia: Ini Cara Hindari DBD!

Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Selasa, menjelaskan masih adanya kasus Covid-19 di Sukoharjo dipengaruhi oleh mobilitas, aktivitas, dan interaksi antar masyarakat. Baik mereka yang mematuhi protokol kesehatan atau sebaliknya.

“Sampai saat ini, kasus masih ada karena masih ada transmisi penularan,” kata Tuti melalui sambungan WhatsApp, Selasa (25/10/2022).

Selanjutnya, terkait dengan varian Omicron XBB yang baru muncul, Pemkab Sukoharjo mengantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan melalui peningkatan pencatatan dan pelaporan kasus pasien terkonfirmasi Covid-19.

Sementara, untuk kajian khusus terkait varian baru Omicron XBB di Kabupaten Sukoharjo belum dilakukan. Mengingat hal tersebut merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang dilakukan secara sampling di seluruh Indonesia.

“Pelaporan kasus tersebut diperoleh dari masyarakat maupun Fasyankes [Fasilitas pelayanan kesehatan],” kata Tuti.

Baca juga: DBD Sukoharjo Tembus 410 Kasus hingga Akhir Juni, Paling Banyak di Kota

Selain pencatatan kasus aktif, diperlukan upaya sosialisasi terkait mengingatkan kembali perlunya menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Terutama pada kelompok rawan seperti lansia atau penderita komorbid (penyakit bawaan).

“Fasyankes harus siap siaga, baik FKTP [fasilitas kesehatan tingkat pertama] mau pun rumah sakit untuk mendeteksi dini dan perawatan pasien, juga kesiapan logistik,” lanjut Tuti.

Terkait naiknya kasus Covid-19 di Jawa Tengah, ia berharap masyarakat masih menerapkan protokol kesehatan. “Jangan abai, segera periksa ke fasilitas kesehatan jika sakit, patuhi jika diperintahkan untuk isolasi mandiri baik bagi pasien maupun kontak erat,” lanjut Tuti.

Tuti menyarankan masyarakat mengurangi aktivitas berkumpul jika tidak diperlukan. Lalu, tetap memakai masker, jaga jarak, dan selalu mencuci tangan memakai sabun saat keadaan mengharuskan untuk berkerumun.

Baca juga: Kembalikan Komando Vaksinasi Covid-19 ke Dinas Kesehatan

“Yang terpenting vaksinasi lengkap Covid-19, asupan gizi cukup, dan selalu olah raga,” lanjut Tuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya