SOLOPOS.COM - Petugas Disdagkop dan UKM Sukoharjo menyosialisasikan aturan pembatasan jam operasional kepada pelaku usaha, Senin (11/1/2021). (Istimewa/Disdagkop UKM Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus Covid-19 di Sukoharjo diklaim turun setelah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid I dan jilid II. Saat ini, status tingkat risiko turun dari zona merah menjadi zona orange.

Kebijakan penerapan PPKM jilid I dan jilid II dilanjutkan PPKM mikro di Sukoharjo mulai 9 Februari-22 Februari. Setiap desa/kelurahan membentuk posko Covid-19 yang berfungsi dalam pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19. Posko tingkat desa diketuai kepala desa/lurah dibantu aparat desa dan melibatkan pengurus rukun tetangga/rukun warga (RT/RW).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo meyakini pelaksanaan PPKM mikro mampu menekan laju persebaran pandemi Covid-19 dan angka kematian. “Tren kasus Covid-19 cenderung menurun. Bahkan, tingkat risiko persebaran Covid-19 di Sukoharjo mendekati zona kuning atau risiko rendah. Bisa dikatakan capaian ini hasil pembatasan kegiatan dan mobilitas mayarakat,” kata Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, saat berbincang dengan wartawan di Kantor Bupati Sukoharjo, Kamis (11/2/2021).

Baca jugaKendaraan Berat Dilarang Lewat Underpass Makamhaji Kartasura!

Selain PPKM di Sukoharjo, penurunan kasus Covid-19 diklaim pengaruh program vaksinasi yang digulirkan pemerintah pada akhir Januari. Program vaksinasi tahap awal menyasar para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19 di fasilitas kesehatan (faskes).

Ribuan nakes telah menjalani suntikan vaksin Covid-19 dosis satu yang kini dilanjutkan dosis dua. “Jumlah aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Sukoharjo termasuk guru sebanyak 8.000 orang-9.000 orang. Pelaksanaan program vaksinasi dengan sasaran petugas pelayanan publik termasuk anggota TNI-Polri direncanakan pada akhir Februari. Harapannya, kasus Covid-19 semakin menurun pada bulan berikutnya,” ujar dia.

Soal angka kematian pasien positif, Budi menyebut grafik pasien positif yang meninggal dunia masih fluktuatif. Jumlah pasien positif yang meninggal dunia bertambah hampir setiap hari. Salah satu penyebab tingginya mortality rate pasien positif karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Pelacakan Kontak

Baca jugaBupati Sukoharjo Terbitkan SE PPKM Mikro, Setiap Desa/Kelurahan Harus Bentuk Posko Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan penanganan dan pelacakan kontak erat pasien positif difokuskan di tingkat paling bawah yakni RT. Pengurus RT bakal memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing. Kebijakan ini menyesuaikan esensi penerapan PPKM mikro di Sukoharjo.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, jumlah pasien positif per 10 Februari bertambah 23 orang. Jumlah kumulatif pasien positif sebanyak 4.311 orang. Sementara pasien positif yang meninggal dunia bertambah dua orang menjadi 290 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya