SOLOPOS.COM - Ilustrasi pandemi Corona. (Detik.com)

Solopos.com, SRAGEN – Angka kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 per Sabtu (17/4/2021) mencapai enam orang dalam sehari. Kasus kematian per Jumat (16/4/2021) empat orang per hari. Sementara penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dirata-rata mencapai 30 orang per hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/4/2021), mengonfirmasi data tersebut. Dia mengatakan lonjakan kasus kematian sampai enam orang per Sabtu lalu itu merupakan laporan hari sebelumnya yang dijadikan satu pada Sabtu. Demikian pula empat kasus pada Jumat itu juga laporan hari sebelumnya yang terakumulasi pada Jumat.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

“Kasus Covid-19 di Sragen memang meningkat signifikan. Biasanya hanya 19 kasus per hari sekarang menjadi 30 kasus per hari. Saya melihat aktivitas masyarakat mulai longgar dalam penerapan protokol kesehatan. Seperti kasus di SMAN 1 Gondang itu awalnya hanya satu kasus setelah di-tracing bertambah. Jadi satu orang positif naik mobil bersama. Satu mobil isi enam orang, setelah diperiksa ternyata positif semua,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Ngeri di Balik Sajian Kuliner Daging Anjing di Solo

Hargiyanto menerangkan dari tujuh guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di SMAN 1 Gondang Sragen itu, yang meninggal bertambah dari dua orang menjadi tiga orang. Dia menerangkan satu guru yang meninggal dunia kali terakhir saat dirawat di ICU RSUD Sragen. Dua orang lainnya yang meninggal, terang dia, saat perjalanan ke RSUD Sragen dan meninggal di RS swasta di Solo.

Selain itu, Hargiyanto mengatakan ada satu orang yang dirawat di RSUD Gemolong tetapi sudah sehat dan sekarang dirawat di Technopark Sragen.

“Jadi dari tujuh kasus di SMAN Gondang itu, 3 orang meninggal dan empat orang lolos. Faktor comorbid menjadi salah satu penyebab adanya kasus kematian,” ujarnya.

Baca juga: Sentil SMAN 1 Gondang, Bupati Sragen: Seharusnya Tak Gelar PTM!

Hargiyanto menerangkan untuk mencegah penularan Covid-19 yang paling efektif menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Dia mengatakan vaksinasi sebenarnya bisa mengurangi gejala yang berat tetapi vaksinasi masih terus berjalan. Dia menyebut ada warga yang sudah divaksin dua kali tetapi juga bisa terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi dengan gejala yang tidak parah.

Di sisi lain, Hargiyanto mengkhawatirkan adanya kaum boro yang mulai mudik belakangan. Dia pernah menemukan satu orang pulang dari perantauan di wilayah Kecamatan Sambirejo dan setelah dirapid test positif.

Namun, dia agak kerepotan ketika dilakukan tracing karena banyak warga yang tidak mau diperiksa. Dia berharap dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro ini peran satuan tugas (satgas) di setiap desa harus benar-benar efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya