SOLOPOS.COM - Asal mula Covid-19 masih menarik diteliti. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Akses keluar-masuk di dua RW di dua desa berbeda di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, ditutup sementara, guna mencegah meluasnya persebaran Covid-19..

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, akses jalan yang ditutup itu berada di Desa Sengon dan Desa Kemudo. Hingga sekarang, jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Desa Sengon mencapai 14 orang, sedangkan di Desa Kemudo mencapai 17 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penutupan akses di Desa Sengon berada di RT 001, RT 002, RT 003/RW 008. Beberapa warga di lokasi tersebut sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Selain bertujuan memantau kedisiplinan warga yang menjalani isoman, penutupan akses yang sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir itu guna mencegah persebaran Covid-19 di kawasan Prambahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Hiiii, Permukiman di Pusat Sragen Ini Ternyata Bekas Kuburan Kuno

Lokasi berikutnya yang aksesnya ditutup sementara berada di RT 002/RW 009, Desa Kemudo. Penutupan akses di kawasan tersebut dilakukan empat hari setelah penutupan akses di Sengon.

"Penutupan akses di lingkup RT/RW itu perlu menjadi salah satu upaya ketegasan di tengah PPKM mikro ini. Awal mula merebaknya kasus di Sengon dan Kemudo itu sama, yakni berawal dari rewangan. Dari sana, ada kontak erat. Seperti di Kemudo kemarin ada 12 hasil tes swab antigen positif Covid-19. Di Sengon itu, selain beberapa warga yang isoman, pak kadesnya sendiri juga isoman," kata Pelaksana Tugas (PLt) Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, kepada Solopos.com, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Warga Simo Boyolali Dibakar Gegara Masalah Jual Beli Rumah, Begini Kronologinya

Puspa Enggar Hastuti mengatakan sebanyak 16 desa di Kecamatan Prambanan tergolong zona merah Covid-19. Selain Kemudo (17 kasus positif Covid-19) dan Sengon (14 kasus positif Covid-19), belasan desa lainnya juga terdapat kasus positif Covid-19. Hal itu seperti di Joho (empat kasus), Kebondalem Lor (enam kasus), Kokosan (dua kasus), Bugisan (dua kasus), Randusari (tujuh kasus), Brajan (satu kasus), Geneng (dua kasus), Sanggrahan (dua kasus), Taji (tiga kasus), Tlogo (sembilan kasus), Kebondalem Kidul (tiga kasus), Cucukan (empat kasus), Kotesan (delapan kasus), Pereng (lima kasus).

"Kasus Covid-19 yang terjadi di Prambanan sebagian besar berawal dari kontak erat dengan kasus terkonfirmasi di waktu sebelumnya," katanya.

Baca juga: Pasar di Klaten Wajib Tutup Pukul 14.00 WIB, Kalau Pedagang Ngeyel Kena Sanksi

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan, jumlah kasus Covid-19 dan angka kematian karena virus corona di Klaten masih terus bertambah hingga, Minggu (27/6/2021). Selain bertambah hingga 489 kasus baru, di Klaten juga terdapat penambahan 15 kasus kematian. Sedangkan, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 38 orang.

"Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten menjadi 13.214 kasus. Sebanyak 2.975 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 9.485 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 754 orang telah meninggal dunia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya