Solopos.com, BOYOLALI -- Kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Boyolali dinilai masih cukup terkendali menjelang Lebaran. Meski begitu, masyarakat tetap diminta untuk tetap tertib menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan perkembangan kasus Covid-19, jika dilihat dari keterisian tempat tidur di bangsal Covid-19, masih cukup terkendali.
Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian
"Dari data BOR [Bed Occupancy Rate], khusus untuk ruang isolasi perawatan Covid-19, kami masih di angka 27,32%, masih cukup aman untuk bisa menampung pasien. Kemudian untuk ICU di angka 27,02%," jelas dia, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Menjelang Lebaran, Vaksinasi Covid-19 di Boyolali Terus Dikebut
Untuk ruang isolasi khusus Covid-19 itu tersebar di enam rumah sakit. Di antaranya adalah RSUD Pandan Arang, RSUD Waras Wiris, PKU Aisyiyah, Rumah Sakit Indriati, Rumah Sakit Umi Barokah dan Rumah Sakit Hidayah.
Sedangkan jika melihat perkembangan jumlah kasus, Ratri mengatakan pada pekan ke-18 tahun 2021 ini mengalami penurunan dibandingkan pekan ke-17. Di mana total kasus di pekan ke-17 itu sejumlah 275 kasus. Untuk sekarang ini jumlahnya sekitar 192 kasus.
"Semoga dengan banyaknya kebijakan yang melarang kegiatan mudik, pada libur Idul Fitri ini bisa terkendali sehingga kasus tidak meningkat," lanjut dia.
Baca juga: 6 Klaster Covid-19 Boyolali Masih Aktif Dengan Total 52 Kasus Positif
Diketahui, pemerintah pusat juga telah menyampaikan larangan mudik pada momentum Lebaran tahun ini. Kegiatan penyekatan dan pemeriksaan pelaku perjalanan dari luar daerah pun dilakukan di sejumlah pos pengamanan di Boyolali.
"Jika pergerakan warga ke daerah bisa diminimalkan, akan memudahkan daerah untuk memantau perkembangan kasus," kata dia.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan tahun ini ada tujuh posko pengamanan operasi ketupat candi.
Baca juga: Pelaku Perjalanan Masuk Boyolali Jalani Tes Rapid Antigen Dulu
Yakni di sekitar Pasar Ampel, di dua rest area di Boyolali, di gerbang tol Mojosongo, gerbang tol Bandara Adi Soemarmo, di kawasan Bangak dan kawasan tugu susu murni.
Selain pengamanan lalu lintas, pada operasi itu juga dilakukan tes rapid antigen untuk pelaku perjalanan dari luar daerah. Seperti yang terlihat di pos Ampel, dimana pengemudi kendaraan dari Jakarta harus menjalani tes rapid antigen karena tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19.